SEMARANG, KOMPAS - Jembatan Kalikuto di perbatasan Kabupaten Batang dan Kendal, Jawa Tengah, menjadi titik kritis pengerjaan Jalan Tol Batang-Semarang sepanjang 75 kilometer yang ditargetkan dibuka darurat untuk arus mudik Lebaran. Komponen jembatan harus didatangkan dari Australia.
Andy Susilo dari Humas PT Jasamarga Semarang Batang (JSB), Kamis (3/5/2018), di Semarang mengatakan, hingga kini Jembatan Kalikuto belum tersambung. Salah satu kendala, komponen jembatan yang diimpor dari Australia baru tiba pada pekan kedua Mei. Karena itu, belum dapat dipastikan jembatan dapat rampung saat mudik atau tidak.
”Sejauh ini, kami optimistis Jembatan Kalikuto bisa dilewati. Kalaupun tidak terkejar, akan ada beberapa rekayasa lalu lintas. Di Gringsing, kendaraan akan keluar ke jalan nasional, kemudian masuk lagi tol fungsional (di Weleri),” ujar Andy.
Jembatan Kalikuto, sepanjang 100 meter, merupakan bagian dari Tol Batang-Semarang, akan membentang di atas Sungai Kuto. Pantauan sepekan terakhir, pembangunan kepala jembatan, di sisi barat dan sisi timur sungai, dalam tahap konstruksi. Bentang jembatan belum terpasang.
Menurut Andy, tol fungsional Batang-Semarang menurut rencana dibuka satu jalur untuk dua lajur. Mayoritas jalan sudah rigid, tetapi sebagian masih lapisan beton bermutu rendah (lean concrete/LC).
”Pengujian akan dilakukan awal Juni. Akhir Mei, pengerjaan konstruksi sudah berhenti,” katanya.
Saat ini, dari arah Jakarta, jalan tol baru beroperasi hingga Brebes Timur. Pada masa mudik Lebaran, Tol Pejagan-Pemalang Seksi III dan IV (Brebes Timur-Pemalang) sepanjang 38 km akan dibuka operasional. Adapun lanjutannya, Tol Pemalang-Batang (39 km) dan Batang-Semarang (75 km) dibuka darurat (fungsional).
Eksekusi lahan
Kemarin, satu rumah di lahan seluas 228 meter persegi di Kelurahan Tambakaji, Kecamatan Ngaliyan, Semarang, dieksekusi Pengadilan Negeri Semarang setelah dilakukan proses konsinyasi. Dengan demikian, pengerjaan konstruksi Tol Batang-Semarang di daerah itu dapat segera dilaksanakan.
Manajer Pengendalian Lahan PT JSB Hadi Susanto mengatakan, pada 23-25 April 2018 eksekusi juga dilakukan pada 80 bidang tanah di 12 desa di Kabupaten Kendal. ”Untuk mengejar tol fungsional (darurat), tinggal dua bidang lagi yang belum dieksekusi, satu masjid dan satu makam di Semarang,” katanya.
Untuk masjid, sudah mulai dibangun bangunan pengganti. Sementara untuk makam diganti di Kelurahan Purwoyoso, Kecamatan Ngaliyan. Senin depan, menurut rencana, mulai dilakukan pemindahan kerangka jenazah.
Menurut Hadi, pihaknya terus mengerjakan penambahan lahan pada proyek Tol Batang-Semarang dengan total luas 67 hektar. ”Penambahan ini antara lain sekitar 600 bidang di Semarang, 900 bidang di Kendal, dan 500 bidang di Batang. Namun, ini tak akan memengaruhi tol fungsional pada masa mudik Lebaran nanti,” ujarnya.