Nelayan Sendangbiru Berebut Ikan dengan Nelayan Luar Daerah
Oleh
DEFRI WERDIONO
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS — Meski telah memasuki musim panen tuna, hasil tangkapan nelayan Pantai Sendangbiru di Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, tidak sebagus tahun-tahun sebelumnya.
Salah satu penyebabnya, nelayan menduga, kini mereka harus berbagi hasil dengan nelayan luar daerah yang mencari ikan di perairan setempat. Sejauh ini tidak ada larangan bagi nelayan daerah lain untuk mencari ikan di perairan tersebut.
Salah satu tokoh nelayan Sendangbiru, Sudarsono, Minggu (6/5/2018), mengatakan, ikan yang berhasil tertangkap nelayan tidak begitu banyak. Satu perahu terkadang hanya membawa pulang 5-10 ikan tuna per hari. Sisanya ikan lain, seperti cakalang dan tuna kecil.
”Beda dengan dulu. Satu perahu bisa membawa pulang hingga 10 ton ikan tuna per hari,” katanya. Musim tuna di perairan selatan Malang biasa berlangsung mulai bulan April sampai September.
Menurut Sudarsono, pada musim tuna tahun ini, nelayan setempat harus bersaing dengan nelayan luar daerah, seperti Pekalongan dan Jakarta. Mereka umumnya menggunakan perahu besar berukuran di atas 100 gros ton. Sementara nelayan lokal memiliki perahu berukuran sekitar 20 gros ton dengan jumlah kapal sekitar 150 buah.
”Sumber ikan sudah diacak-acak oleh kapal-kapal besar yang umumnya punya alat tangkap lebih lengkap,” tuturnya. Harga tuna di Sendangbiru saat ini relatif bagus, yakni Rp 53.000-Rp 55.000 per kilogram di tingkat nelayan dan Rp 58.000 per kilogram masuk ke pabrik.