Muhaimin Iskandar Pidato Wawasan Kebangsaan di Singaraja
Oleh
COKORDA YUDISTIRA
·2 menit baca
BULELENG, KOMPAS — Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar menyampaikan pidato tentang kebangsaan dan ancamannya berupa radikalisme, terorisme, dan perpecahan dalam pertemuan kebangsaan di Puri Agung Singaraja, Buleleng, Bali, Senin (7/5/2018) malam.
Di hadapan sejumlah tokoh puri (kerajaan) di Bali tersebut, Muhaimin mengajak seluruh komponen bangsa untuk meneguhkan dan mengukuhkan nilai-nilai yang menjadi fondasi berbangsa dan bernegara.
Muhaimin, yang juga Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, menyatakan, radikalisme dan terorisme mengakibatkan perpecahan bangsa yang berujung pada peperangan.
”Kita harus waspada dengan kembali memperkokoh nilai-nilai yang menjadi fondasi bangsa yang sudah diamanatkan para pendiri bangsa,” ujar Muhaimin.
Dalam acara bertajuk ”Temu Kebangsaan Panglima Santri dan Para Penglingsir (Raja) se-Bali” di Puri Agung Singaraja, Muhaimin menyebutkan, para pendiri bangsa Indonesia biasa berbeda pendapat tetapi mereka berkomitmen mengukuhkan negara. Kebinekaa, atau perbedaan adalah kekayaan sekaligus potensi kekuatan nasional bagi Indonesia untuk maju.
Para pendiri bangsa Indonesia biasa berbeda pendapat tetapi mereka berkomitmen mengukuhkan negara. Kebinekaan, atau perbedaan adalah kekayaan sekaligus potensi kekuatan nasional bagi Indonesia untuk maju.
”Siapa pun yang menolak kebinekaan adalah melawan kodrat dan menjadi ancaman,” kata Muhaimin.
Muhaimin menegaskan, kebinekaan akan kokoh apabila ditopang dengan adanya rasa adil, makmur, dan sejahtera.
Sebelumnya, Penglingsir Puri Agung Singaraja Anak Agung Ngurah Ugrasena menyatakan, acara temu kebangsaan digelar sebagai respons terhadap gagasan Muhaimin tentang menjaga kedaulatan dan persatuan serta kebinekaan dengan rasa kasih dan toleransi.
Dalam kesempatan itu, pihak Puri Agung Singaraja memberikan lencana Puri Agung Singaraja dan piagam penghargaan kepada Muhaimin sebagai tokoh muda nasional yang berjasa menegakkan kebinekaan, perdamaian, dan kemanusiaan.
Acara temu kebangsaan di Puri Agung Singaraja juga dihadiri sejumlah politisi PKB, termasuk empat menteri yang berasal dari PKB, yaitu Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi; Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo; Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir; dan Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri.
Adapun tokoh puri yang hadir di antaranya Ida Dalem Smaraputra dari Puri Agung Klungkung; Ida Agra Pemayun dari Puri Girinatha Payangan, Gianyar; dan Anak Agung Gde Masputra dari Puri Agung Tainsiat, Denpasar.