MAGELANG, KOMPAS -- Sesaat setelah terjadi letusan freatik Gunung Merapi, Jumat (11/5), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, membagi 9.000 masker ke tiga kecamatan yang berada di lereng Gunung Merapi. Tiga kecamatan tersebut adalah Kecamatan Dukun, Srumbung dan Sawangan.
Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Magelang, Didik Wahyu Nugroho, masker tersebut dibagikan gratis untuk mengantisipasi dampak hujan abu di desa-desa di sekitar gunung.
“Saat terjadi erupsi, hujan abu tipis memang sempat dirasakan terjadi di sebagian wilayah tersebut, terutama di Kecamatan Srumbung,” ujarnya.
Letusan freatik tersebut terjadi sekitar pukul 07.40. Selain karena menimbulkan getaran seperti gempa, erupsi kemarin cukup membuat panik warga karena letusan terlihat dengan tinggi kolom mencapai 5.500 meter dari puncak kawah. Asap letusan yang membumbung tinggi membuat warga berlari ketakutan dari luar rumah.
Heri, salah seorang warga Desa Srumbung, mengatakan, letusan tersebut membuat sejumlah sekolah langsung menghentikan aktivitas belajar dan menyuruh para siswanya pulang serta belajar di rumah. Hal itu, pada akhirnya membuat para siswa pun ketakutan.
“Banyak anak-anak yang belum dijemput orangtuanya, bingung dan ketakutan. Mereka kebingungan dan menangis di tepi jalan,” ujarnya. Heri melihat hal itu saat dia menjemput anaknya pulang sekolah.