BANYUWANGI, KOMPAS Kenaikan harga sejumlah komoditas pokok menjelang puasa dan Lebaran dinilai Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita masih wajar dan terkendali. Di Surabaya, kenaikan harga diantisipasi dengan operasi pasar.
Pantauan harga sejumlah komoditas dilakukan Enggar saat meninjau Pasar Rogojampi, Banyuwangi, Kamis (10/5/2018). Komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain ayam, telur, dan bawang merah. Kenaikan terjadi satu bulan terakhir. Harga ayam potong naik dari Rp 30.000 per kilogram (kg) menjadi Rp 33.000 per kg, telur dari Rp 22.000 per kg menjadi Rp 24.000 per kg, dan bawang merah dari Rp 20.000 per kg menjadi Rp 30.000 per kg.
Ia yakin harga bawang merah akan segera turun karena di sejumlah sentra bawang merah akan panen dalam waktu dekat. ”Untuk ayam dan telur, Kementerian Perdagangan bersama para peternak sepakat menerapkan batas atas dan bawah agar peternak tidak terlalu tertekan,” ujarnya.
Mendag yakin, kenaikan harga ayam dan telur bisa dikendalikan. Ia berjanji akan menghubungi para peternak untuk menagih komitmen menjaga kestabilan harga. Jika harga tak kunjung turun, pemerintah akan menggelontorkan daging ayam.
Namun, di lapangan, sebagaimana dikatakan Tutik, pedagang ayam di Pasar Rogojampi, ada kelangkaan pasokan ayam dalam sebulan terakhir. ”Sekarang susah dapat ayam, pasokan mulai berkurang. Per hari biasa dapat 75 ekor ayam pedaging dan 50 ekor ayam kampung. Namun, sebulan terakhir kami hanya dapat 50 ekor ayam pedaging dan 40 ekor ayam kampung per hari,” tutur Tutik.
Sebaliknya, harga beras di bawah harga eceran tertinggi (HET). Di Pasar Rogojampi, beras medium dijual Rp 8.850 per kg, HET Rp 9.450 per kg. Beras premium dijual Rp 12.000 per kg, HET Rp 12.800 per kg. Hal ini tak lepas dari operasi pasar seperti dinyatakan Kepala Subdivre Bulog Banyuwangi David Santoso.
Di Surabaya, operasi pasar berupa bazar digelar Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Surabaya di 62 titik di 31 kecamatan selama sebulan, Jumat (11/5) hingga Senin (11/6). Di bazar disediakan kebutuhan pokok seperti beras, gula, telur, bawang putih, dan daging sapi. Hal ini dilakukan sebagai upaya pengendalian harga lebih dini.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Surabaya Wiwik Widayati mengatakan, harga komoditas di bazar lebih murah dari harga pasar karena barang dipasok langsung oleh distributor. Contohnya, harga beras Rp 9.400 hingga Rp 12.400 per kg.
Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengharapkan Satgas Pangan bisa mengantisipasi fluktuasi harga kebutuhan pokok sampai Lebaran usai.
Berdasarkan pengamatan di beberapa pasar di Surabaya sebulan terakhir, harga beras bengawan Rp 11.000 per kg, beras IR 64 Rp 9.400, gula pasir Rp 11.400 per kg, dan minyak goreng curah Rp 11.300 per kg. Namun, harga daging sapi naik 2 persen, menjadi Rp 109.000 per kg, ayam broiler Rp 33.300 per kg, dan telur ayam ras Rp 24.200 per kg.
Harga bahan kebutuhan pokok juga mulai naik di sejumlah daerah di Banten. Anwar Sanusi (58), pedagang di Pasar Cipanas, Desa Haurgajrug, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, Kamis, mengatakan, harga telur ayam saat ini Rp 28.000 per kg. Dua pekan lalu, harganya masih Rp 23.000 per kg. Menurut Anwar, penyebabnya permintaan meningkat menjelang bulan puasa, sementara pasokan tidak bertambah.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Banten Babar Suharso mengatakan, berdasarkan pantauan di delapan pasar tradisional di Banten, harga beberapa kebutuhan pokok mulai naik. Namun, kenaikan harga dinilai belum signifikan. Disperindag Banten akan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Peternakan Banten. ”Kami minta produksi kebutuhan pokok dimaksimalkan untuk memenuhi permintaan di Banten,” katanya.