PALANGKARAYA, KOMPAS — Tanggapi aksi teror yang terjadi di sejumlah daerah belakangan, ratusan mahasiswa dari Universitas Palangka Raya dan beberapa organisasi kemasyarakatan gelar aksi. Mereka meminta pemerintah dan penegak hukum mengusut tuntas kasus-kasus tersebut.
Ratusan mahasiswa itu berasal dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Universitas Palangka Raya (UPR), Pemuda Panca Marga (PPM), dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kalimantan Tengah. Aksi dilakukan pada Rabu (16/5/2018) sore di Bundaran Besar Palangkaraya.
Koordinator aksi, yang juga Ketua Pemuda Panca Marga (PPM), Rahmadi G Lentam mengatakan, pihaknya mengecam keras aksi teror yang dilakukan oknum atau kelompok radikal di Indonesia.
”Aksi teror ini, menurut saya, bersifat spontan karena semuanya dilatarbelakangi paham radikal,” kata Rahmadi dalam orasinya.
Menurut dia, peristiwa yang terjadi telah melukai rasa kebangsaan di Indonesia. Hal itu akan memperparah keadaan keamanan dan paham kebangsaan yang mulai luntur sejak pilkada dan pilpres lalu.
Wakil Dekan FISIP UPR Jhon Retei mengatakan, rentetan kejadian di beberapa daerah memiliki tujuan untuk memecah persatuan dan membungkam Pancasila. Maka dari itu, masyarakat Indonesia harus bersama-sama terus menguatkan dan menyerukan rasa kebangsaan tersebut.
”Baik pelaku maupun korban, semuanya adalah anak bangsa. Karena itu, tugas untuk menjaga keamanan tidak semata-mata menjadi tanggung jawab aparat keamanan, tetapi menjadi tanggung jawab seluruh komponen anak bangsa,” ungkap Jhon.