MALANG, KOMPAS — Tim Detasemen Khusus 88, Kamis (17/5/2018), menggeledah rumah terduga teroris Hari Sudarwanto (46) di Perumahan Green Village Singhasari di Dusun Karangwaru, Kelurahan Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Penggeledahan berlangsung dari pukul 15.00 hingga maghrib.
Menurut informasi, memasuki waktu maghrib penggeledahan dihentikan sejenak sambil menunggu tim Inafis dari Polres Malang. Hari Sudarwanto sendiri ditembak mati di Perumahan AURI Sidoarjo seusai shalat Tarawih, Rabu malam.
Hari disebut-sebut melakukan perlawanan saat hendak ditangkap sehingga membuat tim Densus 88 mengambil tindakan tegas. Selain Hari, ikut tewas terduga lainnya Wawan yang merupakan adik ipar Hari.
Penggeledahan rumah Hari sendiri mengagetkan warga. Hingga saat ini warga masih berkumpul tidak jauh dari lokasi. ”Dia (Hari) sudah lama tinggal di sini. Sudah lebih dari 10 tahun dan itu rumah dia sendiri. Dia tinggal bersama istri dan empat anak,” ujar Dewi, salah satu tetangga.
Menurut Dewi, Hari dan istrinya, Fitri, yang biasa dipanggil Bunda oleh warga setempat memiliki kesibukan berjualan pakaian. Namun, ada juga warga yang menyebut bahwa pasangan suami istri ini berjualan buku.
”Bunda sendiri cukup ramah orangnya, sedangkan suaminya agak jarang menyapa. Meski begitu, Pak Hari sering ikut kegiatan sosial warga,” ujar Dewi.
”Pak Hari pernah menjadi ketua RT, sekretaris RW, dia juga sekretaris takmir masjid di lingkungan. Jadi, kami tidak menyangka akan terjadi seperti ini,” ujar salah seorang warga lainnya.