Gempa Bumi Tidak Terasa di Pacitan

SURABAYA, KOMPAS – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menginformasikan bahwa pada Rabu (16/5/2018) pukul 22.30 WIB telah terjadi gempa bumi berkekuatan 5,1 pada skala richter pada kedalaman 29 kilometer di Samudra Hindia. Gempa bumi terjadi pada koordinat 11’10 Lintang Selatan dan 110’35 Bujur Timur atau 335 kilometer barat daya Pacitan, Jawa Timur.

BMKG memastikan gempa bumi itu tidak berpotensi tsunami terhadap Pacitan di pesisir selatan Pulau Jawa. Menurut Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pacitan Widi Sumardji saat dihubungi dari Surabaya pada Kamis (17/5/2018), gempa bumi tidak berdampak apa pun terhadap kehidupan di Bumi 1001 Gua, julukan Pacitan.

“Informasi itu memang terdengar oleh kami dan kalangan warga. Namun, karena tidak merasakan apa-apa, gempa bumi itu tidak berdampak terhadap kehidupan di Pacitan,” kata Widi.

Gempa bumi pernah mengguncang Pacitan pada 27 Agustus 2017. Saat itu, gempa bumi berkekuatan 5,1 pada skala richter terjadi pada koordinat 10’49 Lintang Selatan dan 111’01 Bujur Timur atau 253 kilometer selatan Pacitan. Gempa bumi terjadi pada kedalaman 10 kilometer di Samudra Hindia dan tidak berpotensi tsunami. Gempa bumi itu dianggap unik karena pusatnya berada di laut dangkal.

Dampak bencana yang merusak Pacitan, tempat kelahiran Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono justru bukan gempa bumi. Tepat dua bulan setelah gempa bumi tadi atau 27 November 2017, badai tropis Cempaka mekar di Samudra Hindia dan berjarak kurang dari 20 kilometer dari Pacitan.

Badai itu membawa hujan ekstrem yang mengakibatkan banjir dan tanah longsor yang merenggut 28 jiwa dan memaksa lebih dari 16.000 jiwa warga mengungsi. Rehabilitasi kawasan yang rusak akibat bencana sampai kini pun belum selesai secara sempurna.