BALIKPAPAN, KOMPAS — Pengawasan terhadap kendaraan, juga warga, mulai diperketat di beberapa perumahan di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Kendaraan-kendaraan, baik mobil maupun motor, mulai didata.
Pengawasan ketat dilakukan setelah serangkaian aksi teror yang terjadi di Rutan Cabang Salemba, Mako Brimob Kelapa Dua, di Depok, Jawa Barat; bom bunuh diri di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur; serta Mapolda Riau di Pekanbaru.
Di Kompleks Pesona Mediterania, Balikpapan Baru, misalnya, kendaraan mobil yang masuk diminta menurunkan kaca dan menyebutkan tujuannya ke mana. Anton, salah satu petugas keamanan di perumahan tersebut, mengatakan, sebenarnya ini prosedur wajib.
”Kami sudah cukup hafal mobil penghuni perumahan. Mereka juga biasanya menyapa. Namun, mobil-mobil tamu, kami kan tidak hafal. Namanya saja antisipasi karena serentetan aksi teror bom sudah benar-benar membuat kami cemas,” ujar Anton, Kamis (17/5/2018).
Selain itu, pendataan kendaraan mobil dan motor juga dilakukan. Warga penghuni kompleks ditanya terkait kendaraan, seperti nomor pelat nomor, jenis, dan warnanya. ”Nanti akan dibuat stiker yang ditempel di bagian depan mobil,” kata Anton seraya menyebut nomor telepon warga juga dicatat ulang.
Siang tadi, Atha, salah satu warga, juga didata kendaraannya. ”Mobil dan motor yang didata. Ini bagus, ya, karena sudah ada antisipasi pasca-aksi teror,” kata Atha, yang pekerjaannya wiraswasta ini.
Sementara itu, di Cluster Berau, Perumahan Tamansari Bukit Mutiara, Kecamatan Balikpapan Utara, pihak RT juga sudah melakukan antisipasi. Ketua RT 030 Tamansari Bukit Mutiara, Agus mengatakan, semua warga sudah tercatat. Nomor telepon juga sudah dipegang.
”Sebagian penghuni kompleks kan hanya mengontrak. Sebagian dari mereka kadang cuek. Saya, dulu, pernah jengkel karena ada yang tidak lapor ketika pindah ke sini, atau pindah keluar. Apalagi sekarang, kondisinya begini. RT jadi pintu pertama pengawasan warga,” kata Agus.
Agus tidak mau ada satu pun insiden terjadi di wilayah RT yang dipimpinnya. Karena itu, apa pun kegiatan warga yang sekiranya mendatangkan orang harus melapor. Agus juga ”menajamkan” mata dan telinga. Terlebih lagi, terduga teroris pernah ditangkap di kota ini.
Pertengahan Januari 2016, seorang terduga teroris ditangkap di Jalan Swadaya, Kecamatan Balikpapan Selatan. Terduga teroris ini tidak pernah bergaul dengan warga karena tidak mau akivitasnya diketahui.