Antisipasi Lebaran, Perum Bulog Subdivre Kedu Siapkan 1 Ton Daging Sapi dan Kerbau
Oleh
Regina Rukmorini
·2 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Perum Bulog Subdivre Wilayah V Kedu menyiapkan 1 ton daging sapi dan kerbau untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan masyarakat pada bulan Ramadhan. Seluruh stok daging ini nantinya akan didistribusikan melalui operasi pasar dan pasar murah, yang akan berlangsung pada 30 Juni dan 8 Juni mendatang.
”Dalam kegiatan OP dan pasar murah, daging sapi tersebut akan dijual dengan harga Rp 80.000 per kg dan daging kerbau dijual dengan harga Rp 73.000 per kg,” ujar Kepala Perum Bulog Subdivre Wilayah V Kedu Sri Emilia Mudiyanti, Jumat (18/5/2018). Daging dan kerbau yang dijual tersebut adalah daging impor dalam kondisi beku.
Dalam kegiatan OP dan pasar murah, daging tersebut akan djual bersama dengan kebutuhan bahan pokok lainnya, seperti beras kualitas medium, beras kualitas premium, gula pasir, minyak goreng, dan tepung terigu.
Penjualan daging ini dilakukan sekaligus sebagai upaya pengendalian harga. Saat ini, Emilia mengatakan, pihaknya juga masih menunggu instruksi untuk menjual bahan pangan lain yang sekarang sudah mengalami kenaikan harga, seperti telur dan daging ayam.
”Kami akan berupaya mengusulkan agar daging ayam dan telur nantinya juga bisa menjadi komoditas yang ditawarkan saat pasar murah,” ujarnya.
Yati, salah satu pedagang daging ayam di Pasar Rejowinangun, Kota Magelang, mengatakan, harga daging ayam terus stabil tinggi sejak sebulan terakhir. Setelah sebelumnya hanya Rp 28.000-Rp 29.000 per kg, daging ayam naik menjadi 35.000 per kg, bahkan sempat melejit mencapai Rp 40.000 per kg.
Setelah itu, harga daging ayam berangsur turun menjadi Rp 30.000 per kg. Namun, sejak tiga lalu, harganya kembali naik menjadi Rp 30.000 per kg dan saat ini sudah kembali naik menjadi Rp 34.000-Rp 35.000 per kg.
Tingginya harga daging ayam saat ini, menurut dia, membuat sejumlah pedagang pun khawatir harga tidak turun, dan akan terus melambung hingga Lebaran.
”Jika Lebaran nanti harga melambung hingga lebih dari Rp 40.000 per kg, mungkin kami nantinya akan kesulitan menjual daging ayam,” ujarnya.