TAKENGON, KOMPAS - Penelitian tentang manusia prasejarah di Dataran Tinggi Gayo, di sekitar Danau Lut Tawar, Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh, terus dilakukan. Baru-baru ini, tim peneliti menemukan lagi dua kerangka manusia prasejarah ras Mongoloid Austronesia. Usia kedua kerangka itu diperkirakan 3.000 tahun.
Ketua Tim Peneliti Balai Arkeologi Medan Ketut Wiradnyana dihubungi pada Sabtu (19/5/2018) mengatakan, lokasi penemuan dua kerangka itu di kawasan Loyang (Goa) Mendale. Namun, berjarak 200 meter dari lokasi penemuan sebelumnya. ”Jadi, total kerangka manusia prasejarah masih utuh yang kami temukan ada 15 kerangka,” kata Wiradnyana.
Dua kerangka terbaru itu ditemukan pada Rabu (16/5). Kerangka tersebut ditemukan di kedalaman 50 sentimeter. Posisi kerangka terlentang, kaki dilipat, dan ditindih dengan batu. Kepalanya mengarah ke barat. Di dekat kerangka ditemukan artefak periuk yang diduga sebagai bekal kubur.
Periuk yang ditemukan di dekat kerangka memiliki pola hias kuas dan gores. Pola tersebut sama dengan yang ditemukan di Loyang Mendale sebelumnya. ”Kemungkinan ada kerangka lain di lokasi ini. Penelitian terus kami lakukan,” katanya.
Peradaban cukup maju
Kepala kerangka diletakkan di arah barat, menurut Wiradnyana, kemungkinan manusia prasejarah memiliki keyakinan saat mereka bangkit kembali, langsung melihat matahari yang terbit di timur. Melihat banyak ditemukan artefak di dekat kerangka, dia menduga lokasi itu khusus untuk penguburan.
”Artinya, peradaban mereka cukup maju. Sudah memfungsikan ruang untuk kepentingan tertentu,” ujar Wiradnyana.
Penelitian di Loyang Mendale mulai dilakukan pada 2007. Awalnya, para arkeolog menemukan sejumlah artefak di goa di sekitar Danau Lut Tawar. Namun, baru pada 2009 ekskavasi pertama dilakukan. Tim peneliti menemukan sejumlah kerangka manusia dan artefak yang diduga berusia antara 3.000 tahun dan 8.500 tahun.
Sebelumnya, ahli arkeologi Indonesia, Harry Truman Simanjuntak, mengatakan, di Loyang Mendale diduga terdapat tiga lapisan penghuni manusia prasejarah. Periode pertama sekitar 8.800 tahun lalu, periode kedua sekitar 4.400 tahun lalu, dan terakhir sekitar 3.000 tahun lalu. Periode pertama, ras Austro Melanesia; periode kedua, ras Mongolid; dan periode ketiga, ras Mongolid Austronesia.
Kata Truman, tiga generasi manusia prasejarah hidup rukun di Loyang Mendale. Nilai luhur tersebut perlu dikaji kembali oleh generasi muda saat ini.
Manusia prasejarah di Loyang Mendale diduga merupakan nenek moyang orang Gayo. Uji DNA manusia prasejarah dengan orang Gayo memperlihatkan kesamaan. Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah menjadikan situs tersebut sebagai destinasi wisata sejarah. (AIN)