BANDAR LAMPUNG, KOMPAS - Pekan pertama Ramadhan, harga sejumlah bahan pangan di Lampung masih tinggi. Meski sejumlah pedagang menyatakan pasokan aman, mereka ragu harga komoditas pangan akan turun hingga Lebaran. Bahkan, harga cabai rawit yang awal puasa masih Rp 32.000 per kilogram kini malah menjadi Rp 40.000 per kilogram.
”Pasokan cabai rawit dari agen agak berkurang. Apalagi cabai itu pun dikirim dari Jakarta. Sementara pengiriman dari Kabupaten Tanggamus, Lampung, juga tidak banyak. Ini yang memicu harga cabai malah meroket,” kata Ratih (30), pedagang di Pasar Pasir Gintung, Bandar Lampung, Minggu (20/5/2018).
Berdasarkan pantauan Kompas di sejumlah pasar tradisional di Bandar Lampung, harga sejumlah bahan pokok masih sama dengan lima hari lalu. Harga telur ayam ras, misalnya, Rp 24.000 per kg. Di tingkat pengecer, harga telur Rp 26.000 per kg. Harga cabai merah keriting juga tetap tinggi, Rp 34.000 per kg. Harga bawang merah Rp 32.000 dan bawang putih Rp 20.000 per kg. Sementara harga daging sapi segar turun dari Rp 130.000 menjadi Rp 120.000 per kg. Adapun harga daging ayam broiler dari Rp 38.000 menjadi Rp 36.000 per kg. Namun, para pedagang menilai harga daging ayam itu masih terlalu tinggi.
”Sebelum puasa, pasokan ayam sempat susah. Sekarang, pengiriman sudah lancar. Makanya, harga turun,” kata Lilis. (50), pedagang daging ayam di Pasar Pasir Gintung. Dia pun tak yakin harga daging ayam akan turun lagi. Dia memprediksi, harga daging ayam broiler akan kembali merangkak naik hingga Lebaran.
Pemerintah Kota Bandar Lampung dan Provinsi Lampung menggelar pasar murah di sejumlah lokasi. Di Bandar Lampung, pasar murah digelar di 20 lokasi. Namun, upaya itu belum berdampak pada stabilitas harga bahan pokok di pasaran.
Sementara itu, sebagian besar pasokan cabai untuk memenuhi permintaan di Banten juga harus dipasok dari luar provinsi itu. Produksi lokal jauh dari memadai karena cuaca tak mendukung, membuat harga cabai saat ini tergolong tinggi.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Banten Babar Suharso di Serang, Banten, Minggu, mengatakan sudah melakukan survei untuk mengetahui potensi panen cabai di Banten. Di provinsi itu, cabai banyak dibudidayakan di Kabupaten Pandeglang dan Lebak. ”Potensi panen cabai pada Mei hingga Juni nanti paling banyak hanya bisa memenuhi 20 persen dari permintaan. Itu cabai merah dan rawit,” ujarnya. Kondisi itu membuat harga cabai naik. Harga cabai merah, misalnya, sebesar Rp 36.000 per kilogram (kg).
Harga cabai merah besar yang normal sebesar Rp 24.000 per kg. Harga itu belum turun sejak Januari lalu. Untuk mencukupi permintaan cabai di Banten didatangkan dari beberapa provinsi lain, terutama Jawa Barat. ”Suplai itu diharapkan sudah tiba di Banten pada akhir Mei 2018,” katanya. (VIO/BAY)