BREBES, KOMPAS - Kecelakaan beruntun melibatkan truk gandeng, belasan sepeda motor, dan mobil, terjadi di jalan raya Tegal-Purwokerto, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Minggu (20/5/2018) sekitar pukul 16.00. Akibatnya, 12 orang tewas dan sejumlah orang luka-luka.
Data dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bumiayu menyebutkan, ke-12 orang tewas adalah Amaliyah Dwi Cahyani (20), M Hanif Amrullah (37), Yuli Pujiati Ningrum (31), Nada Salsabila (10), Rizal (31), Saekhun (60), M Fauzan (45), Wahidin (27), Rohmat (60), Wili Eka (21), Isna (32), dan Roni (48)
Seluruh korban tewas warga Bumiayu, kecuali Roni yang tinggal di Majalengka, Jabar. Sejumlah korban luka dibawa ke RS Alam Medika Bumiayu, dan RS Muhammadiyah Siti Aminah.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas terungkap, awalnya truk gandeng bermuatan gula yang dikemudikan Pratomo Diyanto (47), warga Sampang, Cilacap, melaju dari arah selatan (Purwokerto) menuju ke utara (Tegal), dengan kecepatan tinggi. Truk itu menabrak mobil, belasan sepeda motor, tujuh rumah, dan sejumlah warga di bahu Jalan Pangeran Diponegoro, Desa Jatisawit, Bumiayu.
Menurut sejumlah saksi mata, truk sudah kehilangan kendali sejak meluncur dari jalan layang Kretek, diduga akibat rem blong. Jarak luncur dari jalan layang sampai tempat kejadian perkara (TKP) sekitar 2 kilometer. Truk baru terhenti setelah menabrak rumah-rumah di sisi barat jalan.
Anggi (19), salah satu saksi mata yang juga karyawan di salah satu rumah makan, mengatakan, sebelum kejadian, cuaca cerah dan suasana ramai. Truk itu juga menabrak penjual es, penjual buah, dan orang-orang di bengkel, serta kios telepon seluler. Setelah menghantam kendaraan dan ruko, truk berhenti dan terguling di dekat kios ponsel. ”Kejadiannya cepat sekali. Truk meluncur cepat sambil membunyikan klakson,” katanya.
Rudi (43), penjual siomay keliling yang menjadi korban selamat, mengaku truk melaju sangat kencang hingga dirinya tidak sempat menyelamatkan diri. Dia terpental bersama gerobaknya hingga pingsan dan dilarikan ke RS Alam Medika Bumiayu.
Saksi lainnya, Adolfus Vito Milandi (22), warga Bumiayu, mengatakan, kondisi jalan ramai karena banyak warga yang sedang menunggu waktu buka puasa. Menurut dia, jalan layang Kretek hingga pusat kota Bumiayu rawan kecelakaan karena banyak dilalui kendaraan besar dan bermuatan berat. Pemerintah perlu segera membuat jalur penyelamatan guna mengantisipasi kecelakaan yang berulang.
Kepala Polres Brebes Ajun Komisaris Besar Sugiarto, akan segera menyelidiki penyebab truk gandeng melaju tak terkendali. Hingga pukul 19.00, polisi dan tim medis masih mendata korban dan memeriksa sejumlah saksi mata. Pemindahan truk gandeng masih berlanjut agar arus lalu lintas segera lancar. ”Kami masih melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa saksi. Informasi lengkap akan segera disampaikan,” katanya.
Kepala Unit Laka Polres Brebes Iptu Budi Supartoyo mengatakan, sopir truk terluka dan dirawat di RS Alam Medika. Kepala Kantor Pelayanan Jasa Raharja Tegal Aditya Angga Dewa mengatakan, keluarga dari korban yang tewas mendapat santunan Rp 50 juta dan yang luka dijamin biaya perawatan rumah sakit hingga