Mengungsi Semalam, Warga Glagaharjo Kembali Beraktivitas
Oleh
Nino Citra Anugrahanto
·2 menit baca
SLEMAN, KOMPAS — Warga Glagaharjo kembali beraktivitas pada Selasa (22/5/2018) setelah sempat mengungsi di Balai Desa Glagaharjo semalam. Pemerintah Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyarankan warga tetap waspada.
Kepala Desa Glagaharjo Suroto mengatakan, warga sudah kembali ke rumah masing-masing untuk beraktivitas seperti biasanya. ”Mereka sudah merasa tenang dan bisa menjalankan aktivitas lagi sehingga kembali ke rumah masing-masing,” katanya, saat ditemui Selasa pagi.
Suroto menyampaikan, semalam masyarakat sempat panik karena letusan freatik terjadi pada malam hari. Selain itu, letusan juga diikuti dengan suara gemuruh.
”Kemarin, gunungnya tidak dapat terlihat karena kondisi sudah gelap. Selain itu, ada juga suara gemuruh sehingga warga merasa panik,” kata Suroto.
Suroto menceritakan, warga mulai kembali ke rumah masing-masing sejak pukul 05.00. Sekitar pukul 07.30, seluruh warga sudah meninggalkan pengungsian.
”Kami memperbolehkan mereka pulang karena mereka sudah sadar bencana. Kemarin, mereka juga mengevakuasi diri secara mandiri tanpa perlu dipaksa. Kami sebagai pemerintah memfasilitasi dengan tempat dan logistik,” ujar Suroto.
Selasa dini hari, letusan freatik kembali terjadi pada pukul 01.47. Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi juga telah meningkatkan status Merapi dari Normal menjadi Waspada pada Senin (21/5/2018) pukul 23.00.
Terkait status Merapi yang sudah meningkat itu, Suroto mengimbau warga untuk tetap tenang dan waspada apabila sewaktu-waktu terjadi letusan lagi. Ketenangan diperlukan untuk menghindari kecelakaan jika terjadi evakuasi.