Banjir Bandang Terjang Desa Kaitetu di Maluku Tengah
Oleh
Fransiskus Pati Herin
·2 menit baca
AMBON, KOMPAS – Banjir bandang akibat luapan Sungai Wailoy pada Selasa (22/5/2018) petang hingga Rabu dini hari menerjang 10 rumah dan 1 musala di Desa Kaitetu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Kepala Polsek Leihitu Inspektur Satu Djafar Lessy, saat dihubungi pada Rabu pagi, mengatakan, banjir sudah surut sekitar pukul 02.00 waktu setempat. “Saat ini aparat Polri, TNI, bersama masyarakat membantu membersihkan rumah warga dan fasilitas umum yang ikut terkena dampak,” katanya.
Menurut Djafar, banjir berupa air bercampur material tanah dan batu itu terjadi setelah hujan deras mengguyur daerah itu sejak dua hari terakhir. Material yang mengalir dalam Sungai Wailoy yang membelah desa itu pun meluap dan menerobos masuk ke dalam permukiman penduduk.
Sungai tersebut mengalami pendangkalan sejak beberapa tahun terakhir, tetapi belum dinormalisasi. Jika terjadi hujan dengan intensitas yang sama, kemungkinan warga desa itu akan terkena banjir kembali.
Saat ini, dengan peralatan seadanya, warga menutup aliran air yang masuk ke permukiman. “Solusinya adalah normalisasi sungai,” ujar Djafar.
Sementara itu, BMKG Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon dalam prakiraannya menyebutkan, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi di Kecamatan Leihitu dan beberapa daerah terdekat, termasuk Kota Ambon. Saat ini, sebagian wilayah di Maluku sedang memasuki musim hujan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku Farida Salampessy sudah memerintahkan pembentukan pos komando di Desa Kaitetu. Sejumlah bantuan berupa tikar dan selimut sudah diberikan kepada korban banjir. BPBD kini sedang berkoordinasi dengan dinas pekerjaan umum untuk penanganan kondisi darurat tersebut.
Rion S Salman, prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon, mengatakan, kondisi suhu, angin, dan kelembapan masih berpotensi menumbuhkan awan hujan di langit Kabupaten Maluku Tengah dan sekitarnya. Oleh karena itu, potensi hujan masih tinggi. Warga diingatkan untuk waspada.