Candi Borobudur Dibersihkan dengan ”Vacuum Cleaner”
Oleh
regina rukmorini
·1 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Balai Konservasi Borobudur saat ini terus intens membersihkan batuan Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Upaya tersebut dilakukan karena dalam dua hari terakhir, Candi Borobudur berkali-kali terkena paparan hujan abu dari letusan freatik Gunung Merapi.
”Selain menggunakan sapu, kami juga melakukan pembersihan menggunakan vacuum cleaner (mesin penyedot debu),” kata Kepala Seksi Layanan Konservasi Balai Konservasi Borobudur (BKB) Iskandar M Siregar, Kamis (24/5/2018). Pembersihan dilakukan dengan melibatkan 16-18 tenaga kebersihan candi.
Karena hanya terkena lapisan abu tipis, pembersihan dilakukan tanpa memakai air. Iskandar menyebutkan, pihaknya terus memantau dan mengikuti perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Merapi. Jika terjadi peningkatan status yang berpotensi menimbulkan hujan abu lebat, lanjutnya, pihaknya akan segera menutup stupa dengan menggunakan terpal.
Saat ini, BKB telah menyiapkan 72 lembar terpal penutup berukuran 15 meter untuk stupa teras dan satu lembar terpal berukuran 150 meter untuk stupa induk.
Kemarin, ujar Iskandar, pihaknya juga melakukan pengujian pH pada abu dan diperoleh angka derajat keasaman 5. Sekalipun di bawah pH normal yang berkisar 6-7, menurut dia, pH 5 tidak membahayakan kondisi batuan candi.
”Abu berpotensi merusak batuan candi ketika memiliki pH di bawah 3,” ucap Iskandar.