BANJARMASIN, KOMPAS — Kelaikan moda transportasi darat yang digunakan untuk angkutan Lebaran 2018 di Kalimantan Selatan mulai diperiksa. Pemeriksaan itu dilakukan dalam rangka menjamin keselamatan dan kenyamanan masyarakat yang mudik menggunakan jasa angkutan darat.
Untuk memastikan kelaikan angkutan Lebaran, Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XV Provinsi Kalimantan Selatan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan melakukan inspeksi keselamatan (ramp check) terhadap bus antarkota antarprovinsi (AKAP) dan bus antarkota dalam provinsi (AKDP) selama dua hari, 24-25 Mei 2018.
”Sudah menjadi kewajiban pemerintah selaku regulator untuk melaksanakan pengawasan dan pembinaan terhadap para operator agar masyarakat mendapatkan pelayanan terbaik saat mudik Lebaran,” kata Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XV Provinsi Kalsel Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub Ardono dalam kegiatan inspeksi keselamatan di Terminal Tipe B Kilometer 6, Banjarmasin, Kamis (24/5/2018).
Selama dua hari, kegiatan inspeksi keselamatan akan dilakukan terhadap 150 bus AKAP dan AKDP. Semua angkutan yang beroperasi harus dipastikan dalam kondisi baik dan memiliki kelengkapan surat-surat kendaraan. Jika kondisi bus dinyatakan kurang laik jalan, operator harus segera memperbaikinya.
”Bus yang dinyatakan laik jalan memiliki stiker yang ditempel di kaca depan. Dalam memilih moda transportasi, calon penumpang hendaknya memperhatikan ada atau tidak tempelan stiker itu,” kata Ardono.
Menurut Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Banjarmasin Komisaris Wibowo, inspeksi keselamatan itu penting dalam upaya menekan angka kecelakaan lalu lintas. ”Penekanan angka kecelakaan lalu lintas tidak melulu melalui penindakan, tetapi juga lewat edukasi. Operator dan sopir perlu diingatkan agar memiliki kompetensi yang baik dalam menjalankan kendaraan di jalan umum,” katanya.
Wibowo pun mengimbau agar para sopir bus tidak mengemudi secara ugal-ugalan. Dalam diri mereka harus tertanam rasa tanggung jawab untuk menjamin keselamatan para penumpang. ”Pengemudi harus menjaga kondisi fisik agar tetap prima dan menaati rambu-rambu lalu lintas agar selamat di jalan,” ucapnya.
Kepala Cabang Jasa Raharja Kalsel Muhammad Zulham Pane mengatakan, kecelakaan lalu lintas bisa dicegah. Salah satunya dengan memastikan kendaraan yang beroperasi dalam kondisi laik jalan. ”Kalau kendaraan aman dan nyaman, insya Allah selamat di jalan,” ujarnya.
Zulham mengemukakan, kasus kecelakaan lalu lintas di Kalsel pada H-7 sampai H+7 Lebaran 2017 turun dibandingkan tahun 2016 pada periode yang sama. Jumlah korban kecelakaan lalu lintas di jalan raya turun dari 40 jiwa (2016) menjadi 17 jiwa (2017). ”Mudah-mudahan tahun ini bisa nol atau zero accident,” ucapnya.