JAKARTA, KOMPAS - Pemerintah memutuskan untuk memperluas operasi pasar beras karena operasi pasar yang digelar selama ini dinilai belum efektif menurunkan harga. Selain pengadaan beras dari dalam negeri, pemerintah melalui Perum Bulog juga menambah stok melalui impor.
”Kami melihat operasi pasar belum maksimal untuk menurunkan harga. Oleh sebab itu, kami akan memperluas operasi pasar, mulainya tergantung dari kesiapan Bulog. Stoknya sudah ada, baik dari dalam maupun luar negeri,” kata Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution seusai rapat koordinasi terkait pangan di Jakarta, Kamis (24/5/2018).
Hadir dalam rapat itu antara lain Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Agung Hendriadi. Sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk menambah impor beras menjadi total 1 juta ton untuk memperkuat cadangan beras pemerintah (CBP).
Harga rata-rata beras medium nasional, menurut Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional pada Kamis, berkisar Rp 11.650-Rp 11.850 per kilogram (kg). Angka itu jauh lebih tinggi dibandingkan harga eceran tertinggi (HET) beras medium yang dipatok pemerintah Rp 9.450 per kg di daerah sentra produksi dan Rp 10.250 per kg di luar sentra produksi.
Situasi harga beras saat ini dinilai mencerminkan kurangnya suplai beras di pasaran. Karena itu, kata Enggartiasto, pemerintah menambah impor 500.000 ton beras untuk memperkuat stok CBP. Kini stok beras Bulog mencapai 1,2 juta ton, sekitar 600.000 ton berasal dari pengadaan dalam negeri dan sisanya dari impor.
Selain impor, Bulog menyatakan bakal tetap mengoptimalkan penyerapan dalam negeri. Agung menyebutkan, potensi panen padi nasional selama Mei hingga Juli 2018 mencapai 4,7 juta hektar. Panen terbesar terjadi Juli 2018 dengan perkiraan luas panen 2,3 juta hektar.
Berangsur turun
Berdasarkan pemantauan di sejumlah daerah, seperti di Palembang, Bandar Lampung, Solo, Purwokerto, Medan, dan Bekasi, harga berbagai kebutuhan pokok berangsur turun.
Di Pasar KM 5 Palembang, harga daging ayam yang di awal bulan puasa Rp 42.000 per kg kini turun menjadi Rp 36.000 per kg. Harga cabai merah dari Rp 32.000 per kg menjadi Rp 24.000 per kg, cabai rawit dari Rp 32.000 kini menjadi Rp 28.000 per kg. Harga tomat juga turun dari Rp 32.000 menjadi 28.000 per kg.
Di Pasar Sei Sikambing, Medan, harga daging sapi juga turun dari Rp 120.000 pekan lalu menjadi Rp 110.000 per kg. Daging ayam turun dari Rp 35.000 menjadi Rp 32.000.
Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo mengatakan, Pemkot Solo akan menggelar pasar murah untuk menjaga stabilitas harga pangan menjelang Lebaran. Jika ada tendensi lonjakan kenaikan harga bahan pangan, tidak tertutup kemungkinan akan digelar operasi pasar.
Asisten Ekonomi Pembangunan dan Kesra Sekretariat Daerah Kabupaten Banyumas Didi Rudwiyanto menyampaikan, pemerintah kabupaten bekerja sama dengan kepolisian untuk memantau ketersediaan bahan pangan agar tak terjadi kelangkaan dan mencegah lonjakan harga.
”Tim gabungan turun ke lapangan untuk menjamin pasokan bahan pangan dan ditargetkan lonjakan harga tidak sampai 10 persen,” kata Didi.
Kepala Unit Pasar Baru Bekasi Aan Hardian mengatakan, sejak Senin hingga Kamis, harga bahan pangan relatif stabil. Harga telur tetap Rp 26.000 per kg, daging sapi Rp 120.000 per kg, dan daging ayam Rp 35.000 per kg.