SEMARANG, KOMPAS - Bencana banjir dan limpasan air laut atau rob mengancam jalur mudik di sepanjang pantai utara Jawa Tengah. Hingga Juni, ketinggian rob di sejumlah daerah, seperti Tegal, Pekalongan, Demak, dan Kota Semarang, diperkirakan 60-117 sentimeter.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bencana rob yang menerjang sejumlah daerah di pantura Jateng adalah siklus tahunan pada April-Juni. Ketinggian air pasang minimum 60 cm dan maksimum berkisar 106-117 cm. Ketinggian air di setiap titik berbeda bergantung pada kontur tanah.
”Secara klimatologisnya, rata-rata air pasang pada bulan Mei yang tertinggi,” kata Kepala Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Kelas I BMKG Kota Semarang Iis Harmoko, Jumat (25/5/2018), di Semarang.
Di Pekalongan, sejak Rabu hingga Jumat, banjir dan rob merendam 10 desa dan 2 kelurahan di Kecamatan Tirto, Wiradesa, dan Wonokerto. Ribuan warga mengungsi karena ketinggian air sekitar 1 meter. Selain itu, banjir juga merendam Lembaga Pemasyarakatan Kota Pekalongan. Akibatnya, 331 narapidana dipindahkan ke LP Nusakambangan, Kamis.
Di Kota Semarang, banjir dan rob sempat melumpuhkan akses dari Kota Semarang ke Kabupaten Demak di Jalan Raya Kaligawe, Rabu sore. Banjir menyebabkan kecepatan kereta api rute Stasiun Alastua-Stasiun Tawang diperlambat hingga 5 kilometer per jam. Ketinggian air di jalan raya sekitar 50 cm dan di kawasan industri Terboyo 1 meter. Banjir surut pada Jumat pagi.
Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sri Puryono mengatakan, pihaknya akan menggelar rapat koordinasi bersama bupati dan wali kota dari Pekalongan, Tegal, Semarang, dan Tegal. Rapat koordinasi akan menghasilkan solusi jangka pendek penanganan banjir dan rob di keempat wilayah menjelang masa mudik Lebaran.
Kepala Polda Jateng Irjen Condro Kirono meminta pemudik tidak perlu khawatir karena jalan tol dari Jakarta menuju Semarang tidak akan terdampak rob. Selain jalan tol, pemudik dapat memanfaatkan jalur-jalur alternatif di jalur tengah dan selatan Jateng. Hingga saat ini yang menjadi kendala adalah jalur penghubung Semarang-Demak di Jalan Raya Kaligawe.
Jumlah pemudik naik
Di Surabaya, jumlah pemudik Lebaran 2018 diperkirakan naik hingga 15 persen. Untuk itu, menurut Chief Executive Officer PT Pelindo III Ari Askhara, pihaknya menambah kuota mudik gratis lebih dari 130 persen dibanding tahun lalu. Tahun ini disiapkan 14.000 tiket mudik gratis, naik dari tahun lalu 6.000 tiket.
Menurut Corporate Secretary PT Pelindo III Faruq Hidayat, bus mudik gratis akan melakukan 260 kali perjalanan. Sebanyak 15 bus melayani 150 kali perjalanan untuk mengantar penumpang kapal laut yang turun di Pelabuhan Tanjung Perak. Di Pelabuhan Tanjung Emas juga ada 10 bus yang akan melakukan perjalanan hingga 110 kali ke tujuh kota, yakni Yogyakarta, Rembang, Wonosobo, Purworejo, Solo, Purwodadi, dan Tegal.
Untuk angkutan kereta api, Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi VIII Surabaya Gatut Sutiyatmoko mengatakan, ada 8.172 kursi kereta tambahan untuk mudik tahun ini. Kereta tambahan dioperasikan pada 8-25 Juni 2018.
Wakil Ketua Komisi VI DPR Inas Nasrullah Zubir di Pelabuhan Merak, Banten, mengatakan, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) diminta memperbarui informasi mengenai waktu padat atau lengang di Pelabuhan Merak setiap jam. ”Harapannya, pemudik bisa menata waktu mudiknya. Jangan sampai terjadi penumpukan penumpang pada puncak arus mudik,” ujarnya.
Direktur Operasional dan Teknik PT ASDP Indonesia Ferry La Mane mengaku sudah mengimbau masyarakat agar mudik pada siang hari.