Iring-iringan orang dalam barisan teratur bergerak perlahan dari Candi Pawon menuju Candi Mendut. Terlihat antara lain umbul-umbul, panji, pendeta, biku, upasaka, upasika, umat, dan pemain gamelan serta kendang yang ditabuh menyemarakkan acara. Air suci yang diambil dari sebuah mata air di Desa Tingal yang semalam diinapkan di Candi Pawon dibawa oleh rombongan pendeta. Sinar bulan masih belum terang terlihat di antara awan mendung. Hujan rintik mewarnai Sabtu (20/5/1978) malam saat rombongan masuk Candi Mendut. (Kompas, Sabtu, 27/5/1978, hlm 13). Peringatan Waisak 2522 kala itu dipusatkan di Candi Mendut karena Candi Borobudur sedang direnovasi.
Waisak memperingati tiga peristiwa suci yang terjadi, yaitu lahirnya Sang Bodhisatva Sidharta Gautama, saat mencapai penerangan sempurna menjadi Buddha, dan saat mencapai nirwana. Kemeriahan perayaan Waisak juga dirasakan oleh murid-murid Sekolah Negeri di Jalan Perniagaan 31, Jakarta Kota, Minggu (28/5/1967). Upacara semacam ini baru pertama kali dirayakan oleh murid-murid sekolah tersebut. Saat itu sebuah biro perjalanan di Jakarta juga menawarkan tur ke Candi Borobudur untuk bisa menyaksikan atau ikut merayakan upacara Waisak di situ.
Pada Juni 1980, tujuh pengurus Musyawarah Kekeluargaan Buddhis Indonesia (MKBI) dipimpin Ketua Umum Drs Aggi Tjetje dan Sekretaris Jenderal Drs Samiadji Djajengminardjo, Senin (23/6/1980), menghadap Wakil Presiden Adam Malik di Istana Merdeka Selatan. Mereka mengimbau kepada pemerintah agar berkenan menentukan hari raya Waisak menjadi hari libur nasional.
Hamdani Wiryana Ks, Sekjen Pemuda Buddhis Indonesia (Pembudi), pada Mei 1981 juga meminta agar pemerintah menetapkan hari raya Waisak dan hari raya Nyepi sebagai hari libur nasional. Selama ini hari-hari itu ditetapkan sebagai hari libur fakultatif, hanya untuk golongan agama yang bersangkutan.
Akhirnya lewat Surat Keputusan Presiden RI Nomor 3 Tahun 1983, tanggal 19 Januari 1983, hari raya Waisak bagi umat Buddha dan hari raya Nyepi untuk umat Hindu ditetapkan sebagai hari libur nasional.
Peringatan hari raya Waisak 2527 di Candi Mendut, 27 Mei 1983, menjadi istimewa karena untuk pertama kalinya dilakukan dalam suasana libur nasional.