Karena Rawan, Dua Aksi Massa di Yogyakarta Batal Digelar Bersamaan
Oleh
Haris Firdaus
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Dua aksi massa yang rencananya dilaksanakan di kawasan Titik Nol Kilometer Kota Yogyakarta, Jumat (1/6/2018), akhirnya batal digelar secara bersamaan. Pembatalan itu dilakukan karena adanya potensi kerawanan apabila kedua aksi tersebut digelar di tempat yang sama dan pada waktu hampir bersamaan.
Dua aksi yang batal digelar bersamaan itu adalah Aksi Bela Bangsa dan Aksi Bela Negara Pancasila. Kedua aksi tersebut mulanya dijadwalkan digelar pada Jumat bertepatan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila.
Aksi Bela Bangsa awalnya direncanakan digelar pada Jumat pukul 15.30 di kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta. Dalam poster yang beredar di media sosial, Aksi Bela Bangsa mencantumkan tagar #GantiPresiden2019.
Sementara itu, Aksi Bela Negara Pancasila menurut rencana digelar pada Jumat pukul 14.00 di kawasan yang sama dengan Aksi Bela Bangsa. Berdasarkan informasi di posternya, Aksi Bela Negara Pancasila diselenggarakan oleh Gerakan Masyarakat Yogyakarta Melawan Intoleransi (Gemayomi) dan sejumlah elemen masyarakat lain.
Informasi bahwa kedua aksi itu tidak jadi digelar secara bersamaan disampaikan oleh Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta Brigadir Jenderal (Pol) Ahmad Dofiri. ”Besok (Jumat) di kawasan Titik Nol tidak ada aksi sama sekali,” kata Dofiri, Kamis (31/5/2018), di Yogyakarta.
Dofiri menjelaskan, keputusan pembatalan itu diambil karena ada potensi kerawanan yang timbul jika dua aksi tersebut digelar secara bersamaan dan di tempat yang sama. ”Prinsipnya semua pihak boleh melakukan kegiatan, tetapi kita harus melihat potensi kerawanan. Pembatalan itu karena ada potensi kerawanan,” ujarnya.
Terkait pembatalan itu, Dofiri mengimbau masyarakat Yogyakarta untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa. ”Silakan masyarakat tidak usah khawatir dan tidak usah takut. Semua masyarakat bisa beraktivitas dengan tenang,” ujarnya.
Salah seorang penggagas Aksi Bela Negara Pancasila, Esti Wijayati, mengatakan, aksi tersebut tetap akan digelar pada Jumat besok, tetapi tempatnya tidak di kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta. ”Ini untuk menjaga kenyamanan DIY,” kata Esti yang juga merupakan pembina Gemayomi.
Esti menambahkan, menurut rencana, Aksi Bela Negara Pancasila akan digelar di sekitar Stadion Mandala Krida, Kota Yogyakarta, atau di sekitar Jalan Kenari, Kota Yogyakarta.
Sementara itu, Ardianto dari Humas Aksi Bela Bangsa mengatakan, penyelenggaraan aksi itu akan diundur pada Minggu (3/6/2018) pukul 15.00. Tempat penyelenggaraan aksi itu juga dipindah ke halaman Gedung Persaudaraan Djamaah Haji Indonesia (PDHI) Yogyakarta yang berlokasi tak jauh dari Alun-alun Utara Yogyakarta.
Menurut Ardianto, perubahan waktu dan tempat aksi dilakukan karena panitia aksi ingin menjaga suasana Yogyakarta tetap aman dan nyaman. Selain itu, panitia Aksi Bela Bangsa juga berpendapat, perubahan waktu aksi tersebut bukanlah masalah besar. ”Mundur satu atau dua hari tidak menjadi masalah,” katanya.
Slank tetap
Pertunjukan musik bertema ”Konser Indonesia Damai: Pancasila Rumah Kita” yang akan menampilkan Slank, grup musik asal Jakarta, tetap akan berjalan seperti rencana. Slank akan pawai menggunakan kereta kuda dari Tugu sampai ke Keraton Ngayogyakarta pada Kamis (31/5/2018) sore.
Ketua Sekretariat Bersama Keistimewaan DIY Widihasto Wasana Putra, yang sekaligus menjadi koordinator panitia acara konser musik itu, membenarkan hal tersebut.
Dia menambahkan, rute yang mereka lalui dimulai dari Tugu menuju ke Malioboro dan akan berakhir di Keraton Ngayogyakarta. Pawai itu akan dilanjutkan dengan acara buka bersama Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X di Keraton Kilen.
Widihasto mengajak masyarakat luas untuk hadir dan berpartisipasi dalam acara tersebut. Konser itu akan dimulai pukul 13.30 di Lapangan Pancasila Universitas Gadjah Mada, Depok, Sleman, Jumat (1/6/2018). Untuk masyarakat umum yang hendak datang, pintu masuk melalui area Boulevard UGM.