LUBUK PAKAM, KOMPAS - Kepolisian Resor Deli Serdang terus mendalami motif pembunuhan yang dilakukan Pendeta Henderson Sembiring (53) terhadap jemaatnya yang juga anak angkatnya, Rosalia Cici Maretini Siahaan (21). Pengakuan Henderson, ia kalut setelah mengetahui Rosalia hamil tiga bulan atas hubungan gelap mereka.
Kabid Humas Polda Sumatera Utara Ajun Komisaris Besar Tatan Dirsan Atmaja, Senin (4/6/2018), menjelaskan, penyidik masih tidak percaya begitu saja dengan pengakuan Henderson. ”Itu baru pengakuan tersangka. Kami akan melakukan pemeriksaan silang antara pengakuan tersangka dan fakta lain seperti hasil otopsi,” ujarnya.
Tatan mengatakan, motif menjadi jalan penting mengungkap kasus pembunuhan itu secara keseluruhan. Penyidik belum bisa mengambil kesimpulan karena keterangan yang diberikan Henderson kadang berubah. Polisi juga masih mengisolasi Henderson dan belum membolehkannya bertemu dengan orang lain.
Hasil otopsi terhadap jenazah korban di RS Bhayangkara Medan juga akan menjadi petunjuk penting bagi penyidik guna memastikan apakah korban memang benar-benar sedang hamil. Hasil otopsi diperkirakan keluar Kamis ini.
Terbongkarnya kasus tersebut bermula dari kecurigaan warga yang mendengar suara teriakan dari dalam Gereja Sidang Rohul Kudus Indonesia (GSRI) Tanjung Morawa di Desa Limau Manis, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Kamis (31/5) sekitar pukul 10.30. Mendengar suara teriakan itu, warga di sekitar gereja datang dan bertanya kepada Henderson yang sedang di halaman gereja. Namun, Henderson saat itu mengatakan kepada warga bahwa itu adalah suara kucing.
Namun, karena merasa curiga, warga lalu nekat melompat pagar setelah Henderson pergi meninggalkan gereja dan mengunci pagarnya. Warga terkejut menemukan Rosalia telah tewas bersimbah darah di toilet yang berada di belakang gereja dengan luka benda tajam di lehernya. Setelah mendapat laporan warga, polisi langsung membekuk Henderson, Kamis sore, di Pancur Batu, Deli Serdang. Penyidik juga telah memeriksa sejumlah saksi dari keluarga tersangka, keluarga korban, dan warga yang tinggal di sekitar gereja.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Deli Serdang Ajun Komisaris Ruzi Gusman mengatakan, mereka masih melakukan pemeriksaan mendalam dan detail karena kasus ini melibatkan orang-orang dekat. Apalagi, belum ada pihak yang mengetahui dugaan hubungan gelap antara Henderson dan Rosalia. ”Pengakuan Henderson mereka sudah berhubungan selama tiga tahun,” kata Ruzi.
Ruzi mengatakan, empat tahun terakhir, Rosalia lebih sering tinggal di rumah Henderson ketimbang di rumah orangtuanya di Medan. Hal itu karena Rosalia adalah anak angkat Henderson. Pada dua minggu sebelum peristiwa pembunuhan itu, Rosalia tinggal di rumah orangtua kandungnya. Pada Kamis pagi, kata Ruzi, Rosalia berangkat dari rumahnya dan pamit kepada ibunya untuk mengikuti kebaktian bersama Henderson ke Kabanjahe, Kabupaten Karo.
”Ibunda Rosalia sangat terkejut begitu mengetahui anaknya tewas di tangan Henderson. Mereka tak menyangka hal ini terjadi,” ujar Ruzi.