Polda Sumbar Kerahkan 6.000 Personel Amankan Jalur Mudik
Oleh
Ismail Zakaria
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS — Kepolisian Daerah Sumatera Barat akan mengerahkan dua pertiga atau sekitar 6.000 personel untuk mengamankan arus mudik dan arus balik Lebaran. Selain itu, mereka juga memasang 26 kamera pemantau (CCTV) di sejumlah wilayah yang diprediksi menjadi lokasi kemacetan terparah.
Kepala Polda Sumbar Inspektur Jenderal Fakhrizal, di Padang, Selasa (5/6/2018), mengatakan, personel yang akan dikerahkan akan mengawasi dan mengamankan rute mudik serta lokasi rawan kemacetan, kecelakaan, dan bencana alam.
Menurut Fakhrizal, selain menyiapkan personel, pihaknya juga telah memetakan sejumlah lokasi rawan kecelakaan dan kamacetan. Lokasi-lokasi itu terutama berada di jalur Padang-Bukittinggi dan Padang-Pesisir Selatan.
Lokasi bencana alam, berdasarkan data Kompas, berada di jalur-jalur lintas Sumatera seperti lintas tengah Sumatera, yakni jalur Bukittinggi-Medan, tepatnya di Kecamatan Palupuh; lintas barat Sumatera; dan jalur penghubung Sumbar dengan provinsi lain, seperti Riau, Jambi, dan Bengkulu.
Daerah Palupuh termasuk rawan karena memiliki tiga bentangan yang berada di pinggir tebing dengan elevasi yang sangat curam. Hampir setiap tahun terjadi longsor di daerah itu. Pada April lalu, longsor menutup ruas jalan di Jorong Muaro, Nagari Koto Rantang, dan Palupuh serta memutus arus lalu lintas hampir 12 jam. Pada Juni 2016, longsor bahkan menyebabkan dua orang meninggal.
Di lintas barat, lokasi rawan berada di kawasan Bungus, Kota Padang. Jalur ini rawan longsor karena melewati kawasan perbukitan. Adapun di perbatasan Sumbar dengan Riau, daerah rawan berada di Kabupaten Limapuluh Kota, mulai dari jembatan layang Kelok Sembilan hingga Kecamatan Pangkalan Koto Baru.
Apalagi jalur penghubung Sumbar-Riau yang selalu ramai dilewati masyarakat itu berada di daerah perbukitan. Sementara Pangkalan Koto Baru rawan banjir akibat luapan sungai. Pada Maret 2017, longsor dan banjir di kawasan itu menyebabkan sedikitnya tujuh orang meninggal.
Kamera CCTV
Selain itu, untuk mempercepat penanganan kemacetan, Polda Sumbar juga memasang 26 kamera pemantau (CCTV). Direktur Lalu Lintas Polda Sumbar Komisaris Besar Singgamata mengatakan, 21 kamera dipasang di Kota Padang, 4 kamera di Pasaman Barat dan Pasaman, serta 1 kamera di daerah Pasar Koto Baru, Kabupaten Tanah Datar.
”Semua kamera CCTV itu akan dipantau langsung selama 24 jam dari ruang Road Traffic Management Corporation Ditlantas Polda Sumbar. Nantinya, setiap satu jam sekali, info terbaru tentang lalu lintas akan saya bagikan kepada warga Sumbar melalui media sosial, baik Twitter, Facebook, maupun Instagram, serta grup-grup berbagai pesan yang terhubung dengan media,” tutur Singgamata.
Menurut dia, jalur Padang-Bukittinggi memang termasuk yang diprediksi macet, terutama kawasan Pasar Koto Baru, sekitar 12 kilometer sebelum Bukittinggi. Hampir setiap tahun, kawasan Pasar Koto Baru menjadi jalur yang paling macet, bahkan menurut Singgamata sebagai ”horor macet” di Sumbar.
”Khusus di jalur ini, kami menyiapkan dua solusi, yakni solusi permanen dan solusi sementara. Solusi permanen sudah disetujui Gubernur Sumbar, yakni pelebaran dan renovasi pasar,” kata Singgamata.
Sementara solusi sementara, lanjutnya, adalah penataan parkir dan larangan parkir di beberapa ruas jalan, termasuk penyiapan lahan parkir di belakang pasar.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.