MANADO, KOMPAS - Tanah longsor menimbun dan menewaskan lima warga di areal penambangan emas rakyat di Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. Hingga Senin (4/6/2018), seorang warga lainnya masih dicari keberadaannya.
Peristiwa yang terjadi Minggu (3/6) sore di lokasi berjarak sekitar 200 kilometer dari Manado itu merupakan bencana longsor susulan. Pada Kamis (31/5), longsor terjadi di lokasi sama dan menimbun tiga petambang. Ketiganya bisa diselamatkan.
Abdul Muim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bolaang Mongondow, Senin, mengatakan, lokasi longsor pada Kamis dan Minggu hanya berjarak sekitar 30 meter. Longsor disebabkan tanah perbukitan Bakan runtuh akibat hujan yang terus mengguyur selama seminggu terakhir.
”Longsor pada Minggu adalah susulan karena lokasinya sama. Semestinya ini jadi peringatan bagi petambang untuk waspada. Bencana memang tidak bisa diduga,” kata Abdul.
Pada peristiwa Minggu sore, enam orang yang berada di lokasi tambang langsung tertimbun, lima di antaranya tewas. Adapun satu orang lainnya, Molan Mamonto (55), hingga Senin petang masih dicari oleh regu penolong gabungan.
Kelima korban tewas adalah warga Bakan, yakni Rian Mamonto (28), Adi Mokodompit (26), Wiro Ketangrejo (26), Dodo Mamonto (45), dan Dudi Lenda (45). Sesaat sebelum kejadian, kelima orang itu telah berada di pinggir lubang tambang untuk mengakhiri kegiatan penambangan hari itu.
Para korban tewas sudah dimakamkan. Sejumlah warga menyebut, saat longsor, hujan mengguyur wilayah Bakan sejak sepekan belakangan. Verry Aryanto dari Kantor SAR Manado mengatakan menerima informasi dari masyarakat tentang bencana itu sekitar pukul 18.00 Wita. Tim langsung bergerak ke lokasi dan pukul 19.30 mulai dilakukan evakuasi menggunakan sejumlah alat berat. Tim pun menemukan posisi Molan berjauhan dari kelima korban tewas. ”Kelima korban tewas cepat ditemukan setelah sejumlah saksi menunjukkan titik keberadaan korban. Rian Mamonto yang sempat berteriak minta tolong," jelasnya.
Tambang emas Bakan merupakan satu dari lima lokasi tambang rakyat di Bolaang Mongondow raya yang tersebar mulai dari Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Selatan, hingga Bolaang Mongondow Timur. Tambang emas itu telah dieksploitasi warga sejak 25 tahun lalu.
Kepala Badan Lingkungan Hidup Bolaang Mongondow Yudha Rantung mengatakan, tambang emas Bakan seluas 58.000 hektar dikuasai sebuah perusahaan pemegang kontrak karya hingga tahun 2034. Namun, sebagian wilayah tambang diberikan kepada rakyat untuk menambang. Deposit emas 491.756 ons pada 400 hektar lahan di blok Lanut Utara. Pada areal blok Bakan seluas 700 hektar terdapat deposit emas 837.843 ons. ”Pemkab Bolaang Mongondow prihatin atas peristiwa ini dan akan menertibkan tambang emas rakyat,” ujarnya.