Di Magelang, Cegah Radikalisme, Polisi Masuk Kampus
Oleh
regina rukmorini
·2 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Kepolisian Resor Magelang, Jawa Tengah, sudah berupaya mencegah masuknya paham radikal ke lingkungan kampus dan sekolah. Hal ini, antara lain, dilakukan dengan terjun langsung melakukan pembinaan organisasi mahasiswa di universitas.
”Bekerja sama dengan BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa), saat ini kami sudah melakukan pembinaan, langsung dengan para mahasiswa,” ujar Kepala Polres Magelang Ajun Komisaris Hari Purnomo, Kamis (7/6/2018).
Kerja sama tersebut dilakukan Polres Magelang dengan Universitas Muhammadiyah Magelang (UMM) yang sebagian kampusnya berada di wilayah Kabupaten Magelang.
Hari mengatakan, pihaknya pun sudah turun langsung melakukan pemantauan terhadap aktivitas mahasiswa di kampus. Hal itu dilakukan sebagai bagian dari upaya mereka untuk mencegah atau mengantisipasi masuknya radikalisme ke lingkup universitas.
Sebelumnya, Rektor UMM Ir Eko Muh Widodo, MT juga telah membebaskan TNI dan polisi untuk melakukan pemantauan dan deteksi dini radikalisme di Kampus UMM, baik yang berada di wilayah Kota Magelang maupun yang berada di wilayah Kabupaten Magelang.
Keterlibatan pihak lain, menurut Eko, memang sangat diperlukan karena pihaknya tidak bisa memantau semua aktivitas mahasiswa. Sekalipun sudah melakukan seleksi ketat saat penerimaan mahasiswa dan mengawasi mahasiswa dalam kegiatan-kegiatan di kampus, UMM tetap kesulitan untuk memantau kegiatan yang dilakukan di luar kampus.
Upaya internal
Wakil Rektor III Universitas Tidar Magelang Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Bambang Kuncoro menuturkan, menyikapi bahaya penyebaran paham radikal, pihaknya melakukan upaya internal dengan lebih memperketat pengawasan terhadap kegiatan pengajian di kampus.
”Untuk menghindari adanya penyebaran paham-paham yang tidak sesuai dengan ajaran agama Islam, maka untuk kegiatan pengajian ini, kami sengaja membatasi diri dan hanya melibatkan, mengundang pihak luar yang sudah tepercaya, yang selama ini sudah terbiasa bekerja sama dengan kampus saja,” tuturnya, Kamis (17/5/2018).
Di Universitas Tidar Magelang, pengajian rutin berlangsung seminggu sekali. Kegiatan tersebut biasanya melibatkan ratusan mahasiswa.