PADANG, KOMPAS - Dinas Pariwisata Sumatera Barat memperkirakan jumlah pengunjung berbagai obyek wisata di Sumbar selama libur Lebaran mencapai 2,5 juta orang. Jumlah itu naik 20-30 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Oni Yulfian di Padang, Kamis (7/6/2018), mengatakan, setiap libur Lebaran, tidak hanya orang Minang yang pulang dari rantau, wisatawan dari daerah lain, termasuk mancanegara juga berlibur ke Sumbar. Tahun lalu, jumlah pengunjung sekitar 2 juta orang. ”Dari pengalaman sebelumnya, selain yang mudik, banyak wisatawan yang ingin merasakan suasana Lebaran di Minang. Tahun ini kami memperkirakan juga akan seperti itu,” kata Oni.
Meningkatnya jumlah wisatawan tidak terlepas dari bertambahnya frekuensi penerbangan ke Sumbar. Dari Malaysia ke Padang misalnya, penerbangan AirAsia bertambah dari dua kali menjadi tiga kali sehari. Penerbangan dari kota-kota di seluruh Indonesia ke Padang, menurut Oni, bertambah dari 30 kali menjadi 42 kali sehari.
Menurut Oni, untuk memastikan pelayanan terbaik kepada masyarakat pada masa libur Lebaran, yakni H-7 sampai H+7, Gubernur Sumbar mengeluarkan imbauan ke kabupaten/kota. ”Gubernur meminta kepala daerah mempersiapkan destinasi wisata, terutama yang mungkin atau sudah jadi favorit. Termasuk penataan destinasi, rute baru, juga hal-hal terkait antisipasi kenaikan harga, premanisme, dan sebagainya,” kata Oni.
Di Padang, obyek wisata unggulan masih di kawasan Pantai Padang dan Pantai Air Manis. Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang Medi Iswandi, dua obyek wisata itu ditargetkan menarik wisatawan 400.000-500.0000 orang.
Selama libur Lebaran, jumlah petugas dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang di obyek-obyek wisata juga ditambah dibandingkan hari biasa. Di Pantai Padang, misalnya, dari biasanya tiga orang, menjadi sembilan orang per hari. Di Pantai Air Manis, dari enam orang menjadi 25 orang.
Selain itu, akan ada bantuan personel, antara lain Padang Bay Watch, Minang Bay Watch, termasuk juga petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang serta Palang Merah Indonesia (PMI). Petugas DLH Padang akan membantu kebersihan obyek, sedangkan PMI untuk posko kesehatan.
Berbagai fasilitas disediakan. Pantai Padang dilengkapi dengan jalur pedestrian, taman, toilet, mushala, dan beberapa kantong parkir. Khusus kantong parkir, untuk menghindari penumpukan, akan ditambah kantong parkir baru di lahan-lahan kosong milik pemkot di sekitar kawasan Pantai Padang.
Hal serupa disiapkan di Air Manis. Fasilitas yang dikelola masyarakat juga ditemukan, seperti motor ATV, banana boat, dan permainan lain. Di Pantai Air Manis, menurut Medi, akan digelar kesenian tradisional seperti Randai Malin Kundang.
Selama libur Lebaran, wisatawan tetap bisa menggunakan bus pariwisata gratis. Setiap hari, pada pukul 09.00-19.00, akan ada lima perjalanan (trip). Tiap perjalanan, bus singgah di sembilan titik, mulai dari Menara Lapau Panjang Cimpago di kawasan Pantai Padang, Simpang Nipah, Tugu Gempa, Kelenteng, Gunung Padang, Pantai Air Manis, Gunung Padang (kedua), Pujasera Pantai Padang, dan Masjid Raya Padang.
Di Solok Selatan, Hot Waterboom Sapan Maluluang, yakni kolam pemandian air panas, di Nagari Pinang Awan, Kecamatan Pauh Duo, akan menjadi favorit wisatawan.