Tujuh hari sebelum Lebaran, sebagian orang mulai bergerak menuju kampung halaman masing-masing. Kerumunan yang padat terlihat di beberapa lokasi. Sebagai hajatan bangsa, hari raya Idul Fitri menyedot perhatian hampir semua pihak.
Hal itu pun tergambar dalam struktur jejaring sosial di dunia virtual yang dibentuk oleh simpul-simpul (akun-akun) dan hubungan-hubungan di antaranya. Lewat social network analysis (SNA) yang dilakukan dengan salah satu perangkat lunak, struktur berupa kerumunan orang-orang (akun-akun) terlihat berkumpul dalam kerumunan padat di sejumlah graf (G).
Akun-akun tersebut saling terhubung satu sama lain, dengan hanya beberapa yang tampak berpisah. Hal ini menunjukkan bagaimana fungsi komunitas-komunitas tersebut, berikut visualisasi tentang bagaimana mereka saling berbagi dan mendukung. Untuk topik Lebaran, yang melibatkan hampir semua orang, struktur jejaring sosial seperti itu cenderung wajar.
SNA oleh Kompas dilakukan dua kali dengan mengorek (scrape) percakapan berkata kunci ”Mudik”, ”Idul Fitri”, dan ”Lebaran” di lini masa Twitter menggunakan perangkat lunak SNA. Pengorekan data percakapan pertama dilakukan Selasa (5/6/2018) hingga Rabu (6/6) dengan menganalisis 2.000 kicauan. Sementara pengorekan data kedua dilakukan Kamis (7/6) hingga Jumat (8/6) dengan 1.000 kicauan.
Dari dua hasil analisis itu tampak perubahan topik dan aktor (akun) yang menguasai pembicaraan berikut pola hubungan di antara mereka. Perubahan hubungan di dalam jaringan sosial merupakan salah satu hal menarik untuk dikaji. Katz dkk (2004) dalam (Fu, Luo, & Boos. Eds. 2017) menyebutkan, setidaknya ada lima teori untuk menganalisis hal tersebut, yakni teori kepentingan pribadi, teori pertukaran sosial atau ketergantungan, teori kepentingan bersama atau kolektif, teori kognitif, dan teori homofili.
Pada visualisasi pertama, terdapat tiga graf terbesar dengan fokus isu pada penggunaan kata-kata tertentu. Graf pertama dengan kata-kata seperti ”fitri”, ”idul”, ”hari”, ”raya”, dan ”2018”. Graf kedua dengan kata-kata ”fitri”, ”idul”, ”hari”, ”raya”, dan ”lebaran”. Graf ketiga dengan kata-kata ”idul”, ”Fitri”, ”menjelang”, ”pangan”, dan ”warga”.
Pada visualisasi kedua, kata-kata itu menjadi ”fitri”, ”idul”, ”hari”, ”akan”, dan ”juni” pada graf pertama. Pada graf kedua, kata-katanya adalah ”idul”, ”Fitri”, ”2018”, dan ”1439”. Sementara di graf ketiga terdapat perbedaan cukup mencolok dibandingkan dengan hari sebelumnya, yakni dengan munculnya kata-kata ”melihat”, ”ibu”, ”hari”, ”demokrat”, dan ”murah”. Menarik untuk melihat di visualisasi kedua di graf ketiga, terdapat kata ”demokrat” dan tagar #pasarmurahdemokrat yang masuk dalam daftar tujuh teratas. Selain itu, terdapat akun @demokrat_tv yang mulai terlibat pembicaraan.
Terdapat pula akun-akun sejumlah tokoh dan media daring yang turut dalam percakapan. Keterlibatan akun sejumlah tokoh dan media daring juga terlihat pada visualisasi pertama, tetapi akun terkait politik cenderung belum ada.
Pada kedua visualisasi terdapat lima akun dengan betweenness centrality terbesar. Ini adalah perhitungan sentralitas dalam graf (G) terkait hubungan akun satu dengan akun lain. Ukuran sentralitas akun bergantung pada sebesar apa perannya sebagai penghubung penyebar informasi.
Pada visualisasi pertama, akun-akun tersebut adalah @jokowi (756838.951811), @detikcom (411930.076847), @kompascom (177248.671701), @mohmahfudmd (174251.17232), dan @kurawa (158168.719177). Adapun di visualisasi kedua terdapat akun @jokowi (217843.998963), @detikcom (189412.473448), @kompascom (61839.597458), tmcpoldametro (53629.313091), dan @susipudjiastuti (52966.868658).
Tagar-tagar terpopuler yang dipergunakan pada visualisasi pertama adalah #sahabatkai, #ayonaikkereta, #mudiknaikkereta, #recehkantwitter, dan #mudiknyamanbpjskes. Jika dielaborasi pada tiga graf terbesar, tagar-tagar yang dipergunakan adalah #sahabatkai, #ayonaikkereta, #mudiknaikkereta, #mudiknyamanbpjskes, dan #carilowongan (graf pertama); #recehkantwitter, #sahabatkai, #ayonaikkereta, #mudiknaikkereta, #kom2, dan #onehealthkipm (graf kedua); serta #ramadan, #jakpost, #sorong, #line, dan #ramadanas (graf ketiga).
Sementara di visualisasi kedua, tagar-tagar teratas yang dipakai adalah #mudiknyaman2018, #pasarmurahagp, #recehkantwitter, #mapgiftvoucher, dan #idulfitri. Jika didetailkan pada tiga graf terbesar, tagar-tagar itu adalah #mudiknyaman2018, #mapgiftvoucher, #fajarmenujufitri, #sahabatkai, #ayonaikkereta (graf pertama); #sahabatbpom, #beritablora, #oneminutetvone, #7juni, dan #mudik (graf kedua); serta #pasarmurahagp, #ramadhanbersamaagp, #tolbocimi, #pasarmurahdemokrat, dan #elsintamedan. (Ingki Rinaldi)