Layanan Publik Disiapkan
Pemerintah dan swasta menyiapkan berbagai layanan bagi pemudik. Layanan itu mulai dari ketersediaan listrik, posko kesehatan, bahan bakar minyak, bengkel, hingga penyediaan ambulans sepeda motor.
JAKARTA, KOMPAS - Pemerintah menjamin ketersediaan listrik secara nasional terjaga baik selama Lebaran 2018. Apalagi pada periode Lebaran, tingkat konsumsi listrik biasanya turun.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Andy Noorsaman Sommeng, Jumat (8/6/2019), di Depok, Jawa Barat, mengatakan, beban puncak penggunaan listrik saat Lebaran umumnya lebih rendah dibandingkan dengan beban puncak pada kondisi hari kerja. Secara nasional, konsumsi listrik akan berkurang 10-20 persen dan khusus Jawa-Bali sekitar 30 persen.
”Pada periode libur Lebaran, industri yang mengonsumsi tenaga listrik sangat besar dan perkantoran berhenti beroperasi atau libur,” kata Andy.
Selama periode libur Lebaran tahun ini, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Pusat Pengatur Beban Jawa-Bali memperkirakan beban puncak penggunaan listrik di Jawa dan Bali sebesar 16.120 megawatt. Kendati begitu, ketersediaan listrik di Jawa dan Bali dipastikan tetap terjaga.
General Manager PLN Distribusi Bali I Nyoman Suwarjoni Astawa menyatakan pasokan listrik Bali mencukupi. Listrik untuk Bali dipasok dari pembangkit di Celukan Bawang, Pemaron, Gilimanuk, dan Pesanggaran serta kabel laut Jawa-Bali. Kapasitas pasokan listrik sebesar 1.114 megawatt, sedangkan kebutuhan listrik di Bali mencapai 863,3 megawatt ketika beban puncak.
Selain listrik, pemerintah juga menjamin ketersediaan bahan bakar minyak. Direktur Pemasaran Korporat PT Pertamina (Persero) Basuki Trikora Putra mengatakan, kebutuhan BBM, terutama bensin, diperkirakan meningkat. Peningkatan terbesar terjadi di wilayah Jawa yang menjadi jalur mudik.
”Adapun solar diperkirakan akan turun karena ada pembatasan angkutan barang selama arus mudik,” katanya.
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memperkirakan konsumsi BBM akan meningkat 14 persen selama Lebaran 2018. Untuk bensin, konsumsinya diperkirakan sebanyak 104.502 kiloliter per hari dari kondisi normal 91.971 kiloliter per hari.
Fasilitas kesehatan
Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengatakan, pemerintah menyediakan 3.910 fasilitas layanan kesehatan di sepanjang jalur mudik. ”Fasilitas layanan kesehatan itu meliputi pos kesehatan, puskesmas, rumah sakit, kantor kesehatan pelabuhan, dan posko public safety center,” ujarnya.
Tahun ini jumlah fasilitas layanan kesehatan meningkat dibandingkan dengan tahun lalu yang sebanyak 3.826. Fasilitas tersebut terdiri dari 375 rumah sakit, 2.231 puskesmas, 923 pos kesehatan, 174 posko public safety center, dan 207 kantor kesehatan pelabuhan.
Selain itu, Kementerian Kesehatan juga menyediakan ambulans roda empat dan roda dua di pos-pos kesehatan sepanjang jalan tol. Ada 250 ambulans sepeda motor yang disiapkan di sepanjang jalur mudik untuk memberikan pertolongan pertama ketika ambulans kesulitan menembus kemacetan.
Selain Kementerian Kesehatan, Palang Merah Indonesia juga menyiapkan 8.422 sukarelawan di 586 posko. Sukarelawan tidak hanya membantu pertolongan pertama saat terjadi kecelakaan, tetapi juga membantu mengurangi risiko kecelakaan. Layanan tersebut mulai diberikan pada H-7 hingga H+7 Lebaran.
Bengkel siaga
Di Sunter, Jakarta Utara, Chief Executive Officer AstraWorld Bambang Gunawa mengatakan, Astra menyiapkan posko siaga dan armada yang akan melayani pemudik selama Lebaran. Posko itu berupa 10 pos siaga dan 103 bengkel siaga. Astra juga menyiapkan 55 emergency roadside assistance serta teknisi mobil dan motor.
Seluruh armada dan pos siaga itu tersebar di Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, hingga Sulawesi. Lokasinya berada di Tol Merak, Tol Cikampek, Cisarua, Nagreg, Tol Cipali, Cirebon, Buntu, Alas Roban, Jombang, dan Tabanan, Bali.
(NDY/COK/E01)