logo Kompas.id
NusantaraPetani Kesulitan Mengairi...
Iklan

Petani Kesulitan Mengairi Lahan Pertanian

Oleh
Regina Rukmorini
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/BvWQOswMng3SgDXt8xTDnARm2KA=/1024x996/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F06%2F66461017.jpg

MAGELANG Krisis air di tengah musim kemarau membuat petani di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, melakukan berbagai cara demi mengairi lahan pertanian mereka. Sahid, petani Desa Wonokerto, Kecamatan Tegalrejo, mengatakan, sejak dua bulan lalu, dia harus berjaga enam jam tiap malam untuk memastikan aliran air dari sumber air sampai ke lahan pertanian. Selain debit air makin mengecil, sering kali petani lain membelokkan aliran ke lahan masing-masing. Lahan Sahid seluas 1.000 meter persegi kini ditanami jagung. Sementara Kaelani, petani Desa Purwodadi, Kecamatan Tegalrejo, mengatakan, desanya mengatur sistem pengairan bergilir bersama tiga desa lain. Namun, sistem bergilir tidak bisa memenuhi kebutuhan air petani. Hal itu menyebabkan Samsudin, petani Desa Tuksongo, Kecamatan Borobudur, memutuskan tak menanami 6.000 meter persegi lahannya selama dua bulan ini. Ngatiyem, petani Desa Paten, Kecamatan Dukun, mengatakan, mengairi lahan cabainya dengan air yang dibawa dari rumah tiga hari sekali. ”Bergantian dengan suami, saya bolak-balik membawa 20 jeriken air dari rumah ke lahan,” ujarnya. Satu jeriken berisi 25-30 liter air. Rumah Ngatiyem berjarak sekitar 3 kilometer dari lahan tadah hujannya.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000