Kawasan Industri Masih Bergeliat
Hingga empat hari jelang hari raya Idul Fitri, ribuan pekerja di Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur, masih melakukan aktivitas produksi. Sementara arus lalu lintas di sejumlah jalan protokol di Jakarta terpantau relatif lengang.
JAKARTA, KOMPAS - Sebagian besar perusahaan di Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur, baru akan meliburkan karyawan mulai Rabu (13/6/2018) atau Kamis (14/6/2018).
Salah seorang karyawan PT Mode Jaya Abadi, Jayadi (29), Senin (11/6/2018), mengatakan, perusahaan masih memproduksi tekstil guna dikirim ke beberapa pusat perbelanjaan. Namun, perusahaan akan memberikan tambahan libur setelah Lebaran.
”Hari ini masih ada pengiriman barang ke Seibu dan Mal Kelapa Gading. Di sini liburnya kadang mepet, tetapi nanti ada tambahan tiga hari setelah Lebaran,” kata Jayadi.
Karyawan PT Tjokro Bersaudara Komponenindo Tbk, Nurin (55), masih mengirim barang ke Karawang menggunakan mobil boks pada hari ini. Hari Rabu ada beberapa karyawan yang bekerja setengah hari. ”Saya masih kirim barang hari ini. Namun, teman-teman sudah ada yang cuti hari ini dan besok. Jadi, Jumat lalu sudah mudik,” ujar Nurin.
Salah seorang petugas keamanan PT Yamaha Music Manufactur Indonesia, Junaedi (35), mengatakan, setidaknya ada sekitar 3.000 karyawan yang masuk kerja hingga Selasa (12/6/2018). Namun, petugas keamanan akan tetap masuk secara bergantian selama libur Lebaran.
”Kami bagi tiga gelombang libur selama Lebaran nanti, minggu pertama sampai minggu ketiga Lebaran. Semua petugas keamanan di kawasan industri ini akan berjaga semua. Fokusnya inventaris gedung dan memantau kelistrikan,” kata Junaedi.
Berdasarkan pantauan Kompas, sepanjang Jalan Raya Bekasi menuju pintu masuk Kawasan Industri Pulogadung terlihat lengang. Beberapa penjual makanan dan buah masih berjualan di beberapa titik kawasan industri, seperti di perempatan Puloayang. Penjual makanan paling ramai ada di Jalan Pulobuaran II.
Adapun beberapa perusahaan yang sudah meliburkan karyawannya sejak Jumat (8/6/2018), misalnya, PT Ekamant Indonesia, PT Sidomuncul, dan PT Ultra Sakti Tresnojoyo.
Suasana pelabuhan
Di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, sebagian anak buah kapal pelayaran rakyat tetap bertahan di atas kapal. Selain karena tidak ada biaya, mereka juga ditugaskan untuk menjaga kapal saat para nakhoda dan rekan lainnya mudik.
Aco (58), anak buah Kapal Layar Motor (KLM) Mega Buana, tidak mudik ke Sumbawa karena harus menjaga kapal bersama seorang rekannya. Setiap hari mereka harus memompa air di lambung kapal yang bocor agar kapal tidak tenggelam. Mereka juga mesti membasahi dek secara berkala agar tidak panas.
”Kalau panas, ini bisa pecah. Kapal ini tidak sama dengan kapal besi. Setiap hari harus disiram lima sampai enam kali,” katanya, Senin.
Hal sama juga dialami Samba (48), anak buah kapal KLM Nurahma Jaya. Ia juga harus menjaga kapalnya setiap hari bersama empat rekannya. Nakhoda kapalnya sudah lebih dulu pulang kampung sejak minggu lalu.
Samba sudah lebih dari setahun tidak bertemu anak dan istrinya di Palembang. Ia hanya bisa mengirim nafkah sekali beberapa bulan tanpa bisa bertemu langsung dengan keluarga. ”Sebenarnya rindu, tetapi mau bagaimana lagi. Ini pekerjaan kami. Kami hidup dari sini,” katanya.
Berdasarkan pantauan Kompas, Senin pagi hingga siang, dermaga tempat kapal pinisi merapat sepi dari aktivitas. Sedikitnya 20 kapal tertambat di dermaga. Hanya satu atau dua kapal yang masih memuat barang, seperti semen, untuk diangkut ke luar Jawa. Daerah perkantoran perusahaan kapal tersebut juga sudah tutup. Sebagian besar pegawai yang bekerja di sana sudah pulang ke kampung halaman.
Sementara itu, sebagian mitra pengemudi dari PT Go-Jek Indonesia turut dalam program mudik gratis yang merupakan kerja sama dengan PT Bank Rakyat Indonesia dan Kementerian Perhubungan.
Eko (24), pengojek daring yang juga memanfaatkan fasilitas tersebut, tahun ini memanfaatkan program mudik gratis karena mengalami kecelakaan yang membuat ia kehilangan lengan kirinya tahun lalu.
”Saya terbiasa naik sepeda motor dari dulu ke mana-mana. Sejak kecelakaan, saya sepertinya enggak mungkin bawa sepeda motor dengan jarak yang jauh,” kata Eko.
Terkait dengan kecenderungan sepinya pengojek daring saat Lebaran, Chief Corporate Affairs Go-Jek Nila Marita mengatakan, hal itu bukan merupakan persoalan. ”Sejauh ini, kecenderungan yang dilihat demand-nya berkurang, supply-nya juga berkurang. Jadi, seharusnya enggak ada masalah,” kata Nila.
Sementara itu, arus lalu lintas jalan protokol di Jakarta terlihat relatif lengang. Namun, kepadatan tetap terjadi di jalan yang mengarah ke pusat-pusat perbelanjaan. Kepadatan lalu lintas di Jakarta akan diwaspadai menjelang Lebaran.
Perwira Telekomunikasi dan Informasi TMC Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Syafiq, mengatakan, terutama arus lalu lintas menuju pemakaman menyusul ziarah kubur yang dilakukan sebagian warga.
(E21/E04/E12/E05/E19)