Jelang Idul Fitri, Tangan Dipercantik dengan Mahendi
Oleh
ADI SUCIPTO KISSWARA
·2 menit baca
GRESIK, KOMPAS — Menjelang Lebaran, anak-anak dan remaja perempuan di kota Gresik, Jawa Timur, memiliki kebiasaan meriasi punggung tangan dan jari dengan mahendi atau henna. Mereka umumnya meminati gambar dekoratif bermotif bunga dan daun.
Hiasan tangan itu untuk memperindah dan mempercantik diri, apalagi momentumnya Idul Fitri. Hiasan tersebut diharapkan membuat lebih berseri-seri.
Jasa mahendi pun laris dikerubuti anak perempuan dan remaja. Hal itu setidaknya terlihat di tengah keriuhan Pasar Raya Bandeng di Jalan KH Samanhudi, sejak Senin (11/6/2018) hingga Kamis (14/62018).
Bahkan, ada pula yang hanya menyediakan bahan cat dan gambar berbagai motif, pengunjung bisa melukis sendiri tangannya atau minta bantuan teman.
Menurut Maulana, yang membuka jasa mahendi, dirinya diuntungkan dengan adanya tradisi meriasi punggung tangan di kalangan anak perempuan dan remaja putri. Satu orang biasanya dikenai tarif Rp 20.000-Rp 30.000, tergantung dari motif yang dipilih dan warna tunggal atau lebih dari satu warna.
Ada yang suka warna hitam, coklat, biru, merah, dan kuning. Namun, umumnya mereka memilih warna hitam kecoklatan karena bisa bertahan lebih lama, hingga dua pekan.
”Warna cerah terlihat indah, tetapi hilang lebih cepat, sekitar seminggu,” kata Maulana.
Zalfa, yang tangannya dirias, ingin terlihat lebih menarik. Ia merasa hiasan motif bunga membuat tangannya lebih indah.
”Gambarnya bagus, jadi saya suka,” katanya. Ia datang bersama adik dan sepupunya yang tangannya juga dihiasi mahendi.