Jalan Tol Lengang, Perjalanan Jakarta-Semarang Ditempuh Sekitar 5 Jam
Oleh
IQBAL BASYARI
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS - Arus lalu lintas di jalan tol Jakarta-Surabaya pada Kamis (14/6/2018) atau H-1 Lebaran terpantau lengang. Perjalanan dari Jakarta menuju Semarang bisa ditempuh dalam waktu sekitar lima jam.
Kompas melakukan perjalanan mudik dari Jakarta menuju Solo melalui jalan tol. Perjalanan dimulai dari Menara Kompas, Palmerah, Jakarta Pusat, sekitar pukul 12.30 dan tiba di Semarang pada pukul 18.00.
Estimasi perjalanan ini tidak berbeda jauh dari perkiraan menggunakan aplikasi peta Google Maps yang memperkirakan waktu tempuh selama 5 jam. Di sepanjang perjalanan arus lalu lintas terpantau lengang.
Sejak masuk di jalan tol dalam kota, kecepatan rata-rata kendaraan berkisar antara 80 km/jam hingga 120 km/jam. Tidak ada kepadatan yang berarti di sepanjang jalan menuju ke luar Jakarta.
Memasuki jalan Tol Jakarta-Cikampek, arus kendaraan juga terlihat sangat lengang. Kendaraan bisa dipacu antara 100 km per jam hingga 125 km/jam. Selama perjalanan tidak terlihat truk karena sudah dilarang melewati jalan tol sejak 12 Juni 2018.
Kondisi ini berbeda dengan H-3 Lebaran, di mana arus kendaraan sangat padat sehingga kecepatan kendaraan hanya 2 km/jam. "Perjalanan Bekasi-Semarang saat itu sekitar 13 jam," ujar salah satu pemudik, Hendra Try Ardianto.
Perjalanan dari Jakarta menuju Semarang saat ini bisa sepenuhnya tersambung jalan tol, meskipun beberapa diantaranya merupakan jalan tol fungsional karena proses proses pembangunan masih berlangsung. Adapun jalan tol fungsional yang berada di Jawa Tengah berada di Pemalang-Batang sepanjang 39,20 km dan Batang-Semarang sepanjang 75 km.
Di jalan tol fungsional, pembangunan baru selesai satu lajur. Beberapa diantaranya sudah diaspal, namun mayoritas masih berupa beton. Kendaraan yang melintas tidak diperkenankan melebihi batas kecepatan yang ditentukan yakni 40 km per jam sebab kondisi jalan masih belum rata.
Rambu lalu lintas juga masih kurang. Belum ada lampu penerangan jalan dan marka jalan. Pembatas jalan juga masih berupa tali sehingga pemudik harus mewaspadai batas sisi jalan.
Di tol fungsional, meskipun belum ada tempat istirahat permanen, pengelola sudah mendirikan tempat istirahat sementara. Di tempat tersebut, pemudik bisa beristirahat sejenak, makan, ibadah, buang air, maupun mengisi bahan bakar minyak sebab Pertamina membuka KiosK Pertamax dan BBM motoris yang bisa dimanfaatkan oleh pemudik yang kehabisan bahan bakar.
Suhadi, pemudik yang akan ke Jember, Jawa Timur, mengatakan, mudik tahun ini lebih baik dibanding tahun lalu. Jalan tol yang digunakan sekarang sudah tersambung sehingga memudahkan pemudik untuk pulang ke kampung halaman.
Dia sengaja memilih pulang lewat jalan tol karena ingin mencoba jalan tol yang diberitakan sudah tersambung dari Merak hingga Surabaya. Selain itu, jalan tol juga dipilih karena menghindari kepadatan di Jalur Pantura yang bercampur dengan pemudik sepeda motor.
"Saya berharap pembangunan jalan tol bisa dipercepat karena sangat membantu mobilitas warga," ucapnya.