Perdamaian dalam Keberagaman Harus Jadi Semangat Idul Fitri
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·2 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS -- Perdamaian dalam keberagaman harus menjadi semangat bagi perayaan Idul Fitri. Hal itu bisa diterapkan secara nyata dengan hidup rukun dalam bertetangga.
Kepala Polda DIY Brigadir Jenderal (Pol) Ahmad Dofiri mengatakan, Islam adalah agama yang mengajarkan perdamaian. Oleh karena itu, semangat Idul Fitri kali ini diharapkan dipenuhi nuansa kedamaian dalam suasana saling memaafkan.
"Islam sebagai agama perdamaian harus kita serukan dan terus kita gelorakan," kata Dofiri, saat menjadi penceramah dalam Salat Idul Fitri yang digelar di Lapangan Alun-Alun Utara, Kraton, Yogyakarta, Jumat (15/6/2018). Dalam upacara ibadah tersebut, hadir Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono IX.
Pada Salat Id itu, masyarakat memadati Lapangan Alun-Alun Utara. Mereka duduk berdempetan tanpa menyisakan celah.
Dofiri menyampaikan, dalam upaya menyebarkan semangat perdamaian, salah satunya ditempuh dengan mengedepankan ukhuwah islamiyah yang dimaknai sebagai persaudaraan. Konteks persaudaraan yang dimaksud ini tidak hanya dengan sesama umat Islam, tetapi juga pemeluk agama lainnya.
Dofiri menambahkan, hal tersebut harus dilakukan karena ada realitas sekarang yang mencoba untuk mengganggu keutuhan dan kesatuan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, menurut dia, pemaknaan masyarakat terhadap Idul Fitri sebagai upaya penguatan silaturahmi dengan niat saling memaafkan menjadi sangat relevan dan harus diperkuat.
"Kerukunan ini bisa diterapkan secara nyata dengan hidup rukun bertetangga. Itu bentuk yang paling nyata," ujar Dofiri.