SURABAYA, KOMPAS — Seusai shalat Idul Fitri di Taman Surya, seperti Lebaran sebelumnya, Wali Kota Surabaya menggelar open house di kediaman di Jalan Sedap Malam, Jumat (15/6/2018). Tradisi ini selalu digelar sejak Risma menjabat Wali Kota Surabaya tahun 2010.
Tak jauh berbeda dari tahun sebelumnya, Risma menggelar openhouse didampingi suami, Djoko Saptoadji, dan kedua anaknya, Fuad Bernardi dan Tantri Gunarni.
Dalam acara tersebut, Risma menyambut seluruh tamu yang datang untuk bermaafan pada hari yang fitri itu. Tamu yang datang sejak pukul 08.00 hingga 12.00 WIB hampir semua dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk pejabat, di Kota Surabaya.
Open house terbuka bagi siapa saja karena maksudnya untuk menjalin komunikasi dan silaturahim antara wali kota dan seluruh elemen masyarakat.
Pada hari raya Idul Fitri kali ini, Risma berpesan kepada warga Surabaya agar tidak berbuat hal-hal yang buruk lagi karena baginya ini sudah fitri. Jadi, lanjutnya, kesempatan satu bulan penuh berpuasa dapat dimanfaatkan untuk berbuat lebih baik lagi dengan cara bersatu dan bergandengan tangan.
”Kota ini sudah maju dan kalau semua bergandengan tangan dan semakin erat, saya yakin kemajuan akan semakin luar biasa,” ucapnya.
Menurut wali kota perempuan pertama di Surabaya itu, pengunjung open house tahun ini lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya. Risma juga menilai, Ramadhan tahun ini sangat luar biasa.
Selama bulan puasa, Risma rutin melakukan sosialisasi, sekaligus memulihkan rasa aman kepada warga dengan bertemu berbagai elemen masyarakat hingga tingkat rukun tetangga, kepala sekolah, guru, pelaku usaha, dan komunitas.
Pemulihan rasa aman perlu ditangani dengan mengunjungi langsung pusat perbelanjaan dan pasar karena pusat keramaian sepi setelah Surabaya diguncang bom pada 13 dan 14 Mei 2018.
”Meskipun puasa dan masuk kantor pukul delapan pagi, saya tetap rutin memantau, rapat, dan bersosialisasi mulai pukul setengah tujuh pagi. Bahkan, kalau ingin meninjau lapangan, biasanya pukul 6 pagi sudah bertemu kepala dinas,” ungkapnya.
Tampak di antara tamu yang hadir Uskup Surabaya Vincentius Sutikno, Vikjen Keuskupan Surabaya Romo Eko Budi Susilo, serta beberapa biarawati.
Romo Sapta Widada dari Gereja Katolik Widodaren saat berbincang dengan Risma mengucapkan terima kasih atas perhatian dan pengamanan Pemerintah Kota Surabaya terhadap gereja.
”Bu Risma begitu hati-hati tapi sangat dekat dengan kami, seperti halnya meminjami pembatas untuk menutup pagar gereja agar keamanan gereja dan beribadah tetap terjaga dengan baik,” lanjutnya.
Romo Sapta juga berharap, pada Idul Fitri ini sesama umat manusia bisa saling memaafkan sehingga dapat merasakan hidup dalam kedamaian serta bersama-sama menjaga Kota Surabaya agar aman dan sentosa.
Sebelum menggelar open house, Risma bersama keluarga menunaikan shalat Id di Taman Surya, Balai Kota Surabaya. Selepas itu, mereka meluncur ke kompleks pemakaman di Boto Putih, Tenggilis, untuk berziarah ke makam ibunya, Siti Mudjiatun, dan ayahnya, M Chuzaini, lalu ke kedua saudara laki-lakinya.
Sementara itu, suasana Kota Surabaya sejak pagi hingga petang sangat lengang. Tempat paling banyak dikunjungi adalah restoran, tempat bermain anak, swalayan, dan pusat perbelanjaan yang sudah buka selepas tengah hari.