Penampilan dan hati yang baru setelah sebulan berpuasa, tidak semudah membeli dan memakai baju baru di hari Lebaran. Para seniman di Borobudur melakukan "hal baru" dengan menggelar pameran.
Sebanyak 13 seniman yang tergabung dalam Komunitas Seniman Borobudur Indonesia (KSBI) mengerahkan semua yang ada dalam diri mereka dalam pameran yang bertajuk “A New Step”. Pameran yang digelar di Limanjawi Art Gallery di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah itu digelar mulai Minggu (17/6/2018), atau H3 Lebaran, hingga Selasa (10/7/2018).
Mereka menampilkan karya dengan karakteristik unik sesuai dengan potensi dan perasaan masing-masing dalam gaya berbeda-beda. Semua itu mewujud dalam 26 lukisan dan enam patung.
Puji Hartono, salah seorang seniman pelukis, mengatakan dalam pameran kali ini, dia menampilkan dua lukisan yang diberinya judul “A New Step” dan “Chicken Feet” atau cakar ayam.
“A New Step” diwujudkannya dalam bentuk lukisan berupa jajaran anak tangga. Langkah baru, menurut dia, adalah seperti keberanian untuk menapaki tangga, lebih tinggi lagi, yang sekaligus juga bermakna langkah yang lebih maju ke depan.
Adapun, lukisan cakar ayam, terinspirasi dari pengalaman masa kecilnya. Saat itu banyak temannya mengejek mengatakan tulisan tangannya jelek sekali. “Dulu, kata teman-teman, tulisan saya seperti cakar ayam,” ujarnya.
Jika sebelumnya, cakar ayam itu berwujud tulisan yang tidak enak dilihat, maka saat itu, cakar ayam itu terlihat lebih manis dalam gambaran sosok ayam berbulu merah dan tampak cerah dengan hamparan latar belakang berwarna kuning.
Seniman lain, Sujono, pelukis dan pematung dari Desa Krogowanan, Kecamatan Sawangan, menampilkan lukisan yang terinspirasi dari hal yang diakrabinya di kampung, yaitu kehidupan serangga. Ia melukis metamorfosa capung.
Wujud capung terlihat jelas, dengan perubahan bentuk yang dilukisnya samar-samar. Metamorfosa, perubahan bentuk itulah yang menandai bentuk kehidupan baru yang harus dijalani oleh setiap makhluk hidup termasuk manusia.
Ketua Panitia Pameran “A New Step” Umar Chusaeni, juga berpartisipasi dengan menampilkan "hal baru" berupa lukisan bertajuk “A Good Deal”. Dalam lukisan tersebut tergambar dua orang yang terlihat bertransaksi dengan membawa tas di depan seekor sapi.
Ada kesan "bau politis" dalam lukisan itu. Namun Umar tidak secara langsung menegaskan hal itu.
Menurut dia, lukisan itu bisa dimaknai cukup sebagai transaksi penjualan sapi yang dilakukan petani. “Menjual sapi, bagi petani, juga bisa bermakna kehidupan baru karena dia bisa mendapatkan banyak uang untuk melakukan berbagai hal baru,” ujarnya berkilah, sembari tersenyum. "Tidak hanya seniman, pengunjung juga bebas menginterpretasikannya sesuai pendapat, dan perasaannya sendiri,"kata Umar.
Pameran diharapkan dapat menjadi alternatif tujuan wisata yang menghibur dan menyenangkan untuk dikunjungi saat libur Lebaran kali ini. Hal itu,sudah terbukti kemarin.
Sejumlah wisatawan, termasuk wisatawan asing dari sejumlah negara seperti China, Amerika Serikat, dan Prancis, sudah datang berkunjung. Semua datang merayakan hari raya, menjajal rasa baru, yang tidak datang dari baju Lebaran.