Razia Balon Udara Digencarkan

WONOSOBO, KOMPAS Jajaran TNI/Polri di Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, dan Wonosobo gencar merazia penerbangan balon udara tanpa awak karena membahayakan keselamatan pesawat terbang. Di Wonosobo, 30 balon disita.

”Kami berkoordinasi dengan polres dan kodim dari Wonosobo, Banjarnegara, dan Purbalingga untuk mengawasi, menyosialisasi, dan menertibkan balon udara di masyarakat,” kata Komandan Lanud Jenderal Besar Soedirman Purbalingga Letkol Penerbang Putu Sucahyadi, Minggu (17/6/2018), saat dihubungi dari Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah.

Putu mengatakan, penerbangan balon udara tanpa awak dan tak terkontrol dapat membahayakan penerbangan pesawat karena balon dapat masuk mesin serta menghalangi pandangan pilot. ”Masih ada warga mengabaikan aturan. Surat edaran mengenai sosialisasi dan aturan penerbangan balon udara sudah disampaikan kepada pemerintah daerah sejak Februari,” katanya.

Kapolres Wonosobo Ajun Komisaris Besar Abdul Waras mengatakan, pada Sabtu disita 16 balon udara dan Minggu disita lagi 14 balon udara berdiameter 5-8 meter. ”Kami juga mengamankan 9 pelaku yang terdiri dari 3 orang dewasa berinisial IA, NA, dan RF serta 6 pelaku anak, yaitu SA, HR, AF, YA, AH, dan OF. Semuanya warga Bumireso, Wonosobo,” paparnya.

Ketua Ikatan Pilot Indonesia Ari Sapari mengatakan, sejumlah pilot telah melaporkan adanya balon udara yang mengganggu penerbangan di Jateng dan DI Yogyakarta. ”Kami menerima lebih dari 40 laporan,” kata Ari.

Laporan dari pilot, menurut Ari, balon udara terlihat terbang pada ketinggian hingga 38.000 kaki. ”Ini jelas sangat membahayakan. Menabrak burung saja kaca pesawat bisa pecah. Apalagi, kalau menabrak balon udara yang berukuran lebih besar, mungkin pesawat bisa meledak,” katanya.