WONOSOBO, KOMPAS – Sebanyak 110 balon hias tradisional berukuran tinggi bervariatif dengan ketentuan 7 meter dan diameter 4 meter menghiasi langit Wonosobo, Selasa (19/6/2018). Penerbangan balon udara yang ditambatkan pada Java Balloon Festival Wonosobo 2018 itu digelar untuk mengakomodasi tradisi masyarakat yang terbiasa menerbangkan balon pada hari raya. Kendati begitu, penerbangan tetap dilakukan sesuai aturan.
“Festival ini digelar sebagai sarana sosialisasi untuk menerbangkan balon udara sesuai aturan dan tidak membahayakan penerbangan pesawat,” kata Manajer Humas AirNav Indonesia Yohanes Sirait, Selasa, di Wonosobo.
Setiap balon diterbangkan oleh maksimal 10 orang. Mereka diberi waktu selama 25 menit untuk memulai pengasapan yang berasal dari pembakaran jerami serta batok kelapa. Selanjutnya balon diberi kesempatan mengudara selama 10 menit dengan ditambatkan pada tali sepanjang 30 meter.
Terdapat aneka motif balon mulai dari batik, bentuk persegi, hingga gambar dua dimensi. Selain itu, ada pula balon yang berbentuk pesawat terbang serta burung Garuda Pancasila.
“Senang bisa berpartisipasi memeriahkan festival ini. Wonosobo jadi ramai dan banyak dikunjungi orang,” tutur Okta (22) salah satu peserta dari Kecamatan Kertek, Wonosobo.
Festival yang digelar oleh AirNav Indonesia, TNI/Polri, serta Pemkab Wonosobo itu pun dimeriahkan oleh kesenian tradisonal dan pembagian aneka hadiah. Ribuan warga datang dan memadati kawasan Lapangan Geo Dipa Energi, Selomerto, Wonosobo hingga kemacetan pun terjadi.