Sebagian pemudik mulai memadati sejumlah ruas jalan. Rekayasa lalu lintas seperti sistem satu arah dan lawan arah, pengalihan arus, hingga tol gratis disiapkan sebagai antisipasi.
SEMARANG, KOMPAS Di proyek jembatan Kali Kenteng, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, antrean kendaraan pemudik yang hendak melintas mengular hingga sekitar 3 kilometer sejak Senin (18/6/2018) pagi hingga siang. Kendaraan dari jalan tol fungsional Kartasura-Salatiga yang sebelumnya berada di dua lajur jalan berubah menjadi satu lajur ketika melewati jalan di bawah jembatan sepanjang 600 meter tersebut. Selain itu, terdapat pelintasan warga di sekitar 300 meter jelang jembatan.
Kecepatan kendaraan juga melambat karena harus melewati turunan dan tanjakan yang cukup curam. Kompas yang ikut masuk antrean kendaraan membutuhkan waktu sekitar 1 jam sampai bisa melewati jembatan di kala antrean mencapai 2 kilometer.
Salah seorang pemudik, Asih (34), tidak menyangka terjadi kemacetan hari itu. Keluarganya sengaja kembali ke Bandung sebelum prediksi arus balik pada 19-20 Juni untuk menghindari kemacetan.
Sementara itu, arus balik kendaraan mulai memenuhi Jalan Tol Cikampek-Palimanan (Cipali) sejak Senin (18/6/2018) siang. Antrean di Gerbang Tol Palimanan terbilang lancar, tetapi arus tersendat di sejumlah tempat peristirahatan. Masing-masing adalah peristirahatandi Km 164, 130, 102B, dan 86B.
Lantaran jalan hanya dua lajur, antrean kendaraan yang hendak masuk ke tempat persitirahatan memengaruhi lalu lintas di ruas utama tol. Di Km 164, misalnya, arus tersendat hingga lebih dari 1 km. Kecepatan kendaraan berkisar 10-20 km per jam.
Rekayasa lalu lintas
Guna memecah kepadatan, polisi memberlakukan sistem satu arah (one way) sepanjang 5 kilometer dari Km 131 hingga Km 126. Kepala Subdirektorat Keamanan dan Keselamatan Direktorat Lalu Lintas Polda Jabar Ajun Komisaris Besar Mahyudin mengatakan, sebisa mungkin tidak ada pengalihan arus kendaraan ke jalur arteri karena hal itu merupakan pilihan terakhir.
Berdasarkan data PT Lintas Marga Sedaya (LMS) selaku operator Tol Cipali, terjadi peningkatan jumlah kendaraan yang masuk pada shift 1, yakni 11.520 unit pada Minggu (17/6) menjadi 25.445 pada Senin (18/6).
Sementara itu, kepadatan di tempat peristirahatan juga diantisipasi di Tol Palimanan-Kanci (Palikanci) atau ruas sebelum Cipali dari arah Jateng. Manager Traffic Management PT Jasa Marga Cabang Palikanci Agus Hartoyo mengatakan, pihaknya memecah arus jadi tiga lajur di tempat peristirahatan Km 208.
Selain itu, skenario lawan arus, pengalihan ke jalur arteri, hingga gratis bayar uang tol disiapkan di sepanjang jalur tol pantai utara menuju Jakarta untuk mengantisipasi kemacetan pada puncak arus balik yang diperkirakan berlangsung 19-20 Juni.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, titik-titik rawan kemacetan antara lain menuju Jembatan Kali Kuto (Batang), Jembatan Kali Kenteng (Salatiga), ruas Tol Cikopo-Palimanan, dan tempat peristirahatan. Luasan tempat peristirahatan di beberapa ruas tol masih sempit sehingga tidak bisa menampung banyak kendaraan.
”Namun, kami pastikan setiap tempat peristirahatan memiliki persediaan bahan bakar cukup dan pengemudi bisa istirahat sejenak,” kata Budi saat meninjau arus balik di ruas Tol Batang-Semarang, Senin.
Jalur pantura
Peningkatan arus balik juga mulai terlihat di jalur pantura Jawa. Berdasarkan pantauan di Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin sore, lalu lintas kendaraan ke Jakarta didominasi kendaraan roda dua.
Mursih (42), warga Cikarang Utara yang membuka warung di depan rumahnya, mengatakan, jalur pantura ke arah Jakarta mulai ramai pada Senin sore, sekitar pukul 15.00.
”Dari pagi sampai siang masih sepi,” ujarnya. Seiring dengan ramainya jalur pantura, warung Mursih juga mulai disinggahi pemudik sepeda motor yang kembali ke arah Jakarta. ”Ya, lumayan, sudah ada lima motor yang singgah,” ucapnya. Supardi (46), pemudik yang hendak kembali ke Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, menuturkan, jalur pantura relatif lancar meski mulai dipadati kendaraan ke arah Jakarta, terutama sepeda motor.
Di Jawa Timur, arus balik sudah berlangsung sejak Minggu (17/6). Beberapa ruas jalan seperti tersendat karena volume kendaraan meningkat. Meningkatnya jumlah kendaraan pribadi menjadi alasan dibukanya dua arah ruas tol fungsional Wilangan-Kertosono. Cara ini untuk mengurai kepadatan di Pintu Tol Wilangan dan Bandar Kedungmulyo, bagian dari tol Jombang-Mojokerto.