KARANGANYAR, KOMPAS – Kebakaran lahan dan hutan di lereng Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, padam setelah hujan dengan intensitas sedang mengguyur wilayah itu, Rabu (20/6/218). Jalur pendakian masih ditutup dan seluruh pendaki diminta turun.
Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang turun mengguyur Gunung Lawu termasuk di jalur pendakian Cetho sejak sekitar pukul 12.00. Api yang sebelumnya mengecil karena kabut pekat akhirnya padam diguyur hujan.
“Hujan memadamkan api di lereng Lawu,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Karanganyar Bambang Djatmiko di Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (20/6/2018).
Menurut Bambang, sebelum padam terpantau ada empat titik api sejak kebakaran dilaporkan terjadi, Selasa (19/6/2018). Tiga titik api padam sendiri dan satu titik api tersisa menyusul padam diguyur hujan, Rabu siang.
Kebakaran tersebut terjadi di wilayah Argo Tiling, Petak 63 Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Nglerak, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Lawu Utara, KPH Surakarta. "Lokasi kebakaran itu sulit dijangkau," katanya.
Salah satu anggota Relawan Ceto Gunung Lawu, Eko Supardi mengatakan, api membakar rumput alang-alang dan semak-semak. Meskipun padam, semua jalur pendakian Gunung Lawu tetap ditutup hingga dipastikan kondisi benar-benar aman.
Hingga, Rabu siang, masih ada sekitar 250 pendaki di Gunung Lawu. Mereka antara lain berada di pos 2 jalur pendakian dan pos 3. Semua pendaki telah diminta untuk turun dan tidak melanjutkan pendakian ke puncak Lawu. “Semua pendaki sekarang dalam perjalanan turun,” katanya.
Dewi (30), salah satu pendaki mengaku melihat titik api dari pos 4 jalur pendakian Cetho, Selasa (19/6/2018) sekitar pukul 18.00 saat sedang perjalanan turun dari puncak Gunung Lawu. Meskipun tampak titik api, para pendaki tetap tenang karena lokasinya berada jauh dari jalur pendakian.
Bambang mengatakan, tidak ada pendaki yang terjebak kebakaran. Sebab titik api berada relatif jauh dari jalur pendakian Cetho yaitu sekitar 5 kilometer. Dugaan sementara, kebakaran disebabkan aktivitas warga di Lereng Gunung Lawu yang membuat arang.
“Kami berharap kepada warga berhati-hati dalam beraktivitas, ini memasuki musim kemarau,” katanya.