JAYAPURA, KOMPAS - Empat kabupaten di Papua rawan menjadi sasaran aksi teror kelompok kriminal separatis bersenjata dalam pelaksanaan pilkada pada 27 Juni 2018, yakni Puncak, Puncak Jaya, Lanny Jaya, dan Mimika.
Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Kolonel (Inf) Muhammad Aidi menyampaikan hal itu di Jayapura, Jumat (22/6/2018).
Aidi mengatakan, Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih telah menyiagakan pasukan di empat kabupaten yang melaksanakan Pilkada.
Adapun Puncak Jaya dan Lanny Jaya menyelenggarakan pemilihan gubernur dan wakil gubernur Papua. Sementara Puncak dan Mimika tak hanya menyelenggarakan Pilgub namun juga pemilihan bupati dan wakil bupati.
"Kami telah menginstruksikan anggota Komando Distrik Militer di empat kabupaten ini agar bersiaga menghadapi aksi teror kelompok separatis. Hal ini demi terciptanya Pilkada yang aman," paparnya.
Ia pun menyatakan TNI tetap mengutamakan cara persuasif untuk menghadapi kelompok tersebut. Tujuannya agar anggota dalam kelompok tersebut bisa kembali ke NKRI.
"Apabila kami menggunakan upaya penegakan hukum maka mereka akan mengeluh kepada pihak Komnas HAM . Karena itu, mereka adalah saudara kami jadi upaya persuasif lebih diprioritaskan, " tambahnya.
Sebelumnya anggota kelompok separatis bersenjata pimpinan Lekagak Telenggen menyerang tim patroli TNI di Kampung Tirineri, Distrik Yambi, Kabupaten Puncak Jaya, pada 16 Juni 2018 lalu. Seorang anggota yakni Prajurit Satu Ernaldo terkena tembakan di lengan bagian kiri.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, pihaknya menyiapkan sekitar 8.000 personil Polri untuk mengamankan pelaksanaan pilkada di tujuh kabupaten.
"Daerah yang diperkirakan rawan konflik antar simpatisan dalam pilkada antara lain Paniai dan Puncak. Kedua daerah ini mendapatkan atensi khusus dari kami," kata Ahmad.