PALEMBANG, KOMPAS—Kepolisian Daerah Sumatera Selatan akan mengerahkan 7.870 personel untuk mengamankan jalannya Pilkada terutama pada saat pemungutan suara 27 Juni nanti. Dua daerah akan jadi perhatian yakni Kota Palembang dan Kabupaten Empat Lawang.
Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Selatan Inspektur Jenderal Zulkarnain Adinegara, Kamis (21/06/2018) malam mengatakan, saat ini pihaknya telah menyiapkan 7.870 personel yang akan disebar di 17 kabupaten kota di Sumatera Selatan. Pengamanan ini akan diperketat saat pemungutan suara pada 27 Juni nanti.
Dua daerah yang menjadi perhatian adalah Kota Palembang dan Kabupaten Empat Lawang. Palembang akan mendapatkan perhatian khusus karena merupakan ibukota provinsi. Adapun penjagaan di Kabupaten Empat Lawang akan diperketat lantaran dinilai sangat rawan, apalagi beberapa waktu lalu sempat terjadi bentrok antarpendukung yang menyebabkan tiga orang luka-luka dan satu orang meninggal dunia.
Zulkarnain menerangkan, khusus untuk Kabupaten Empat Lawang saat ini, pihaknya sudah mengerahkan petugas tambahan sekitar 120 orang personel. Selanjutnya, Sabtu (23/06/2018), Polda Bengkulu mengirimkan sebanyak 1 kompi atau 100 personel untuk mengamankan situasi di Kabupaten Empat Lawang.
Adapun untuk Kota Pagaralam yang sebelumnya termasuk dalam daerah rawan, pihaknya tidak akan menambah jumlah personel. Itu karena Polres di Kota Pagaralam sudah melakukan pendekatan dengan masyarakat dan pihak terkait sehingga potensi adanya bentrok antar pedukung dapat diminimalisasi.
Sebelumnya Kepala Kepolisian Resor Kabupaten Empat Lawang Ajun Komisaris Besar Agus Setyawan mengatakan, pihaknya akan menambah kekuatan di seluruh kepolisian sektor yang ada di Kabupaten Empat Lawang. Pengamanan juga akan diperketat di sejumlah obyek vital seperti Kantor KPU Empat Lawang, Panwaslu, dan Kantor Pemerintahan.
Logistik disebar
Ketua Komisi Pemilihan Umum Sumatera Selatan Aspahani menerangkan, sampai saat ini pihaknya sudah menyebar sekitar 5,8 juta surat suara ke 17 Kabupaten Kota di Sumatera Selatan. Namun, penyebaran masih sampai ke KPU masing-masing kabupaten/Kota. “Kami terus berkoodinasi dengan pihak kepolisian untuk mengawal proses pendistribusian,” tuturnya.
Kemungkinan, penyaluran logistik seperti kotak suara, surat suara, dan formulir ke sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) akan mulai dilakukan pada tanggal 23 Juni. “Penyebaran tersebut akan difokuskan terlebih dahulu di wilayah perairan dan sejumlah daerah yang sulit dijangkau,” kata Aspahani.
Surat suara yang diserbar nanti merupakan surat suara yang sudah diperbaiki. Sebelumnya, dari 5,8 juta surat suara yang dicetak ada sekitar 20.000 surat suara yang rusak. Setelah mendapatkan laporan kerusakan, lanjut Aspahani, pihaknya segera memintas pihak percetakan untuk mencetak surat suara yang rusak.
Berdasarkan laporan, masih ada 200 surat suara yang rusak di Kabupaten Musi Banyuasin, namun, pihaknya masih menunggu penyebab pasti kerusakan. “Kami tidak bisa memberikan surat suara sembarang agar tidak terjadi penyalahgunaan. Kami masih menunggu berita acara kerusakan terlebih dahulu,” ujar Aspahani.
Aspahani menerangkan, pada Pilkada 2018 ini, pihaknya menargetkan partisipasi pemilih sesuai dengan target nasional yakni 77,5 persen. Target ini lebih tinggi dibanding pencapaian pemilihan gubernur tahun 2013 lalu yang mencapai 72 persen.
Dia meyakini angka tersebut dapat tercapai karena jumlah kandidat yang mengikuti Pilkada Gubernur Sumatera Selatan ada empat pasangan calon. “Mereka memiliki pemilih militan yang cukup banyak, kami yakin keberadaan pemilih tersebut dapat mendongkrak angka partisipasi,” ucap Aspahani.