MATARAM, KOMPAS — Masyarakat di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, merayakan Lebaran Topat (ketupat), Jumat (22/6/2018). Di kampung-kampung, Lebaran Topat dirangkai dengan acara Ngurisang (potong rambut bayi), Namatang (khatam Al quran), dan Petaik Pesajik atau menaikkan makanan dengan menu khusus ketupat ke masjid atau mushala serta ziarah ke makam leluhur.
Selain dilaksanakan masyarakat, Pemerintah Lombok Barat, misalnya, menggelar Lebaran Topat yang dipusatkan di Pantai Duduk, kawasan wisata Senggigi. Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Lombok Barat Saswadi, bersama tokoh agama dan adat mengikuti upacara Lebaran Topat seperti ziarah ke Makam Batu Layar—sekitar 1 km dari pusat acara.
Setelah ziarah ke makam, peserta kembali ke Pantai Duduk, Plt Bupati Saswadi mendekati Ketupat Agung, yaitu sekitar 1.000 ketupat yang disusun mengerucut ke atas, lalu mengambil sebuah ketupat untuk dibelah. Ketupat-ketupat itu dibagikan kepada tamu yang duduk lesehan. Puluhan Dulang Pesajik yang berisi ketupat dan makanan khas Lombok menanti para tamu untuk menyantapnya.
Perayaan Lebaran Topat di Lombok Utara dipusatkan di Pantai Lekok yang dihadiri Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar. Setelah zikir dan doa, dilakukan acara Belah Ketupat Raksasa, yang dilanjutkan dengan santap bersama hidangan berupa ketupat beserta lauk pauknya yang khas.