CIREBON, KOMPAS Daerah-daerah yang dilintasi Jalan Tol Trans-Jawa, seperti Kota dan Kabupaten Cirebon di Jawa Barat, harus segera berbenah seiring tersambungnya Jalan Trans-Jawa. Daya tarik daerah di bidang pariwisata, perdagangan, dan jasa perlu dimunculkan.
Jika tidak, kota-kota seperti Cirebon hanya menjadi tempat pelintasan yang tidak disinggahi pengunjung.
Berdasarkan kajian Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Cirebon, lama tamu menginap di hotel di Kota Cirebon selama masa mudik dan balik Lebaran 2018 rata-rata hanya enam hari. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, pengunjung bisa tinggal di hotel hingga dua pekan.
Kepala Kantor Perwakilan BI Cirebon Abdul Majid Ikram, Jumat (22/6/2018), di Cirebon, mengatakan, kondisi tersebut dipengaruhi oleh pengoperasian Jalan Tol Trans-Jawa. Sejak tol tersambung hingga ke Jawa Timur pada mudik Lebaran, pengendara lebih banyak memilih melanjutkan perjalanan dan tidak singgah di Cirebon.
Padahal, terdapat Gerbang Tol (GT) Plumbon, GT Palimanan, GT Ciperna, dan GT Kanci dalam wilayah Cirebon. Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) yang telah beroperasi sejak 2015 juga memangkas waktu perjalanan dari Jakarta-Cirebon yang biasanya lebih dari 5 jam menjadi 2,5 jam sampai 3 jam.
”Ini jadi perhatian kami. Bersama pemerintah daerah dan pelaku usaha, kami akan mengevaluasi tersambungnya Tol Trans-Jawa terhadap perekonomian Cirebon,” ujar Majid.
Seharusnya, kata Majid, perekonomian di Cirebon meningkat. Apalagi ada banyak pintu tol di Cirebon. Jumlah hotelnya mencapai 107, sementara restoran sekitar 400. Cirebon juga memiliki destinasi wisata religi dan sejarah, seperti Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman serta Goa Sunyaragi. Apalagi Bandara Internasional Jabar Kertajati di Kabupaten Majalengka, sekitar sejam dari Cirebon, sudah beroperasi.
”Potensi itu tidak akan membuat perekonomian Cirebon mati. Kuncinya, permudah kerja sama antardaerah dan harus berani mempromosikan daya tarik daerah,” ujarnya.
Pelaksana Tugas Bupati Cirebon Selly A Gantina optimistis Trans-Jawa justru akan meningkatkan ekonomi di Cirebon karena arus barang dan jasa lebih efisien dari segi waktu dan biaya. ”Kami sudah melakukan penataan. Wilayah Plered, Cirebon, menjadi sentra batik dan kuliner. Sementara bagian timur Cirebon menjadi daerah agrobisnis dan minapolitan,” ujarnya.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Kota Cirebon Imam Reza Hakiki meminta pemda berbenah untuk menarik wisatawan ke Cirebon.
Dari Banda Aceh, Gubernur Aceh Irwandi Yusuf meminta Kementerian Keuangan segera mencairkan dana untuk pembayaran pembebasan lahan jalan tol ruas Sigli-Banda Aceh seksi empat. Pada tahap awal, luas lahan yang dibebaskan mencapai 900 bidang dengan kebutuhan anggaran Rp 350 miliar.