BANDUNG, KOMPAS — Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dalam jumpa pers di Bogor Jawa Barat, Sabtu (23/6/2018), menyatakan keberatan atas kejadian yang disebutnya sebagai penggeledahan yang dilakukan oleh Penjabat Gubernur Jawa Barat Mochamad Iriawan terhadap rumah dinas Wakil Gubernur Jabar, Deddy Mizwar.
Ketika dikonfirmasi Deddy Mizwar di Bandung membenarkan memang terjadi pemeriksaan tersebut, meski dirinya tak mengetahui pasti apakah pemeriksaan itu dilakukan langsung oleh Iriawan.
”Namun, itu bukan penggeledahan, melainkan pemeriksaan atas semua aset di rumah dinas ketika saya meninggalkan rumah dinas itu. Ini tidak masalah, menurut saya, itu wajar untuk memastikan tidak ada aset yang hilang, dan saya mengapresiasi. Informasi yang saya dapat pemeriksaan dilakukan oleh Pak Iriawan, mungkin beliau sambil lewat,” kata Deddy.
Yudhoyono keberatan atas hal itu mengingat pemeriksaan itu terkait dengan status Deddy sebagai pasangan calon Gubernur Jabar 2018 yang diusung oleh Partai Demokrat dan Golkar. Deddy berpasangan dengan Dedi Mulyadi.
Lebih lanjut Deddy menjelaskan, dirinya mulai meninggalkan rumah dinas Wakil Gubernur Jabar di Jalan Rancabentang, Ciumbuleuit, Kota Bandung, itu pada 14 Februari 2018 atau dua hari pascapenetapan dirinya sebagai calon dalam pilgub Jabar tanggal 12 Februari.
Saat itu dilakukan penyerahan kembali aset rumah dinas itu dari Deddy kepada Pemerintah Provinsi Jabar. Deddy ketika itu juga mengembalikan dua mobil dinas, yakni Toyota Fortuner dan Toyota Alphard. Penyerahan dilakukan Deddy kepada Biro Umum Pemprov Jabar.
Menurut Deddy, apa yang disampaikan Yudhoyono dimaksudkan untuk mengingatkan agar Penjabat Gubernur Jabar yang kini dijabat oleh Mochamad Iriawan yang berasal dari institusi Polri agar netral.
”Konteks Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) mengatakan hal itu supaya penjabat kepala daerah itu netral dan tidak bersikap diskriminatif. Apalagi baru-baru ini juga terjadi pencopotan Wakapolda Maluku karena tidak netral di pilkada,” kata Deddy.
Ketika dikonfirmasi, Kepala Bagian Humas Pemprov Jabar Azis Zulkarnaen membenarkan memang terjadi pemeriksaan aset di rumah dinas wakil gubernur Jabar.
”Namun, itu bukan penggeledahan, melainkan pengecekan aset saja,” kata Azis.