Tingkatkan Fasilitas Kesehatan, RSUD Provinsi Sumsel Diresmikan
Oleh
Rhama Purna Jati
·3 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Pemerintah Sumatera Selatan meresmikan Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Sumatera Selatan. Rumah sakit dengan nilai investasi Rp 589 miliar ini diharapkan dapat menyediakan kebutuhan kesehatan yang ada di Sumatera Selatan. Tidak hanya itu, dengan keberadaan rumah sakit ini, minat masyarakat untuk berobat ke luar negeri dapat dikikis.
Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Selatan Lesti Nurainy, Sabtu (23/6/2018), mengatakan, sejak dibangun pada 2013, RSUD Sumsel akhirnya dapat beroperasi. Di atas lahan seluas 52.000 meter persegi, bangunan setinggi 10 lantai ini menyediakan sejumlah pelayanan kesehatan, seperti pediatri, ortopedik, traumatologi, kardiologi, geriatri, dan medical check up. ”Ke depan, akan disediakan sejumlah fasilitas kesehatan yang lain,” ujarnya.
Khusus untuk sektor pelayanan, pihaknya telah melakukan studi banding untuk melihat standar pelayanan yang ada di beberapa negara, seperti Singapura, Swiss, Jepang, Jerman, Belanda, dan Malaysia. Dengan studi banding, diharapkan standar pelayanan di RSUD ini bisa berjajar dengan rumah sakit bertaraf internasional.
RSUD Sumsel, lanjut Lesti, dibangun dalam kawasan medical city seluas 14 hektar. Sebelum rumah sakit ini, telah dibangun rumah sakit mata, rumah sakit gigi dan mulut, laboratorium stem cell, serta sejumlah sarana fasilitas kesehatan yang lain.
Di area ini juga akan dibangun fasilitas pendidikan bagi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri). ”Ada 1,7 hektar lahan yang dihibahkan untuk pembangunan fasilitas praktik untuk mahasiswa kedokteran Unsri,” ujarnya.
Terpusatnya fasilitas kesehatan ini diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan fasilitas sarana kesehatan di Sumsel. ”Selama ini, RS Mohammad Hoesin sudah penuh. Dengan dibangunnya rumah sakit ini, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan rawat inap,” ucapnya.
Gubernur Sumsel Alex Noerdin berujar, dengan dibangunnya RSUD Sumsel, diharapkan dapat mengurangi kebiasaan masyarakat untuk berobat ke luar negeri. ”Kalau perlu, masyarakat Singapura dan Malaysia yang berobat ke sini,” katanya.
Meski demikian, lanjut Alex, saat ini pihaknya membutuhkan bantuan untuk penyediaan alat-alat kesehatan yang diperkirakan dananya mencapai Rp 1 triliun.
Sebelumnya, untuk penyediaan alat kesehatan di RSUD Sumsel, pemerintah provinsi menganggarkan dana Rp 70 miliar. Namun, dana tersebut tidak mencukupi untuk melengkapi kebutuhan alat kesehatan.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan, pihaknya tidak bisa begitu saja menganggarkan dana sebanyak itu. ”Anggaran yang ada di Kementerian Kesehatan juga digunakan untuk daerah lain,” ujarnya.
Walau demikian, lanjut Nila, pihaknya mengapresiasi inisiatif Pemprov Sumsel yang membangun fasilitas kesehatan berstandar internasional. ”Kalau sudah ada rumah sakit berstandar internasional, masyarakat tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri,” ucapnya.
Menurut dia, pemerintah terus berupaya untuk menyediakan fasilitas kesehatan yang bermutu. ”Kami terus berupaya membangun fasilitas kesehatan untuk kebutuhan masyarakat, tidak hanya di wilayah barat dan tengah, tapi juga di wilayah timur Indonesia,” kata Nila.