DENPASAR, KOMPAS Presiden Joko Widodo mengimbau kepada para seniman, siswa, dan mahasiswa jurusan seni agar terus berkarya dan berkreasi dengan penuh semangat. Temukan segala kekayaan dan keragaman budaya serta kearifan lokal untuk mengembangkan kewirausahaan di bidang seni dan kreatif.
”Jadikan karya-karya seni sebagai sumber inspirasi pemersatu bangsa, pemersatu suku-suku yang ada dari bangsa ini. Jadikan seni sebagai sumber energi peradaban bangsa. Teruslah berprestasi,” kata Presiden saat menutup kuliah umum di Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Sabtu (23/6/2018).
Kuliah umum Presiden Jokowi mengusung tema ”Pemajuan Kesenian Nusantara dalam Menjaga Kebinekaan dan Persatuan Indonesia”. Hadir pada kuliah umum Rektor ISI Denpasar I Gede Arya Sugiartha serta ribuan mahasiswa, siswa SMK jurusan seni, dan dosen.
Dalam paparan kuliah umum tersebut, Presiden menyebutkan, budaya mampu memperkuat mental dan karakter bangsa. Bangsa Indonesia memiliki 714 suku yang beragam. Hal ini merupakan potensi besar yang perlu terus digali karena tidak ada satu pun negara di dunia yang memilikinya kecuali Indonesia.
Oleh karena itu, Presiden beberapa kali mengulang dan menekankan, pembangunan infrastruktur selama ini merupakan bagian dari membangun peradaban budaya bangsa, bukan persoalan fisik semata. Pembangunan itu membentuk peradaban dan ke depan mampu memperkuat kearifan lokal.
”Setelah infrastruktur terbangun lebih baik, pemerintah segera fokus untuk memperbaiki sumber daya manusia yang lebih baik, unggul, dan kompetitif,” kata Presiden Jokowi pada kuliah umum.
Presiden pun berharap kepada pelaku seni, mahasiswa, dosen, dan siswa SMK seni agar dalam perjalanannya terus menghasilkan karya seni dan menggali kekayaan serta memperkuat kearifan lokal.
Pelengkap budaya
I Gede Arya Sugiartha dalam sambutan pembuka sebelum kuliah umum juga berharap agar kesenian tidak lagi menjadi pelengkap hiburan semata. Akan tetapi, seni merupakan pelengkap budaya bangsa. Kesenian mampu mengangkat martabat budaya bangsa Indonesia.
Selanjutnya, Presiden yang mengenakan pakaian adat Bali lengkap dengan udeng (ikat kepala khas Bali) datang membuka pawai Pesta Kesenian Bali (PKB) Ke-40 di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali Badjra Sandhi, Renon, dengan memukul gong. Tahun ini, PKB mengusung tema ”Teja Dharmaning Kauripan: Api Spirit Penciptaan”.
”Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, pawai Pesta Kesenian Bali resmi saya buka,” kata Presiden.
Gubernur Bali I Made Mangku Pastika dalam sambutannya menyampaikan apresiasi karena untuk kesekian kali pawai PKB dibuka oleh Presiden. Hal ini penting, lanjutnya, demi semangat dan keberlanjutan berkesenian, berkarya, dan berkebudayaan Bali, terutama di setiap kabupaten/kota. Ini karena PKB menjadi wadah representasi kekayaan dan pelestarian ciri khas seni budaya semua daerah di Bali.
”PKB dari tahun ke tahun menjadi penguat keragaman budaya masyarakat Bali. Harapannya, kesenian dan budaya terus maju bersamaan dengan majunya ilmu serta teknologi, yang tetap memegang logika, etik, dan estetika,” kata Pastika.
Peserta pawai terdiri atas ratusan seniman dari sembilan kabupaten/kota se-Bali. Mereka mengikuti pawai dengan beragam karakter seni dan budaya berupa pakaian adat hingga tarian khas masing-masing. (AYS)