Curah Hujan Saat Banjir Bandang Meningkat hingga Tiga Kali Lipat
Oleh
Angger Putranto
·2 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Banyuwangi membantah adanya anomali cuaca saat kejadian banjir bandang di Bayuwangi. Faktor penyebab banjir bukanlah anomali cuaca, melainkan peningkatan curah hujan yang drastis dan tiba-tiba.
Hal itu disampaikan prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Banyuwangi, Anjar Triyono Hadi, ketika ditemui di Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (25/6/2018). ”Kalau anomali itu ada penyimpangan. Sejauh ini tidak ada yang menyimpang karena wilayah di sekitar Songgon (hulu Sungai Badeng) wajar turun hujan karena wilayah itu belum memasuki musim kemarau,” ujarnya.
Sungai Badeng ialah sungai yang meluap saat banjir bandang yang membawa material vulkanik dari lereng Gunung Raung dan Gunung Pendil di Kecamatan Songgon. Sejak sehari sebelum banjir melanda Desa Alasmalang pada Kamis (21/6/2018), hujan deras mengguyur wilayah Songgon.
Hujan yang mengguyur wilayah Songgon tersebut terjadi dalam intensitas tinggi. Selain itu, hujan juga berlangsung lama hingga sehari penuh.
Anjar mengatakan, terjadi peningkatan curah hujan yang drastis dan tiba-tiba di bagian hulu. Peningkatan itu terjadi sekitar tiga hari sebelum banjir bandang terjadi.
”Data yang diperoleh BMKG Stasiun Banyuwangi, pada Kamis hingga Jumat (21-22/6/2018) curah hujan di sekitar Gunung Pendil mencapai 91 milimeter per hari. Padahal, seminggu sebelumnya berkisar 20 milimeter hingga 30 milimeter per hari,” tuturnya.
Dalam tabel curah hujan, kategori hujan sedang ditandai dengan curah hujan per hari berkisar 20 milimeter hingga 50 milimeter per hari. Sementara hujan lebat ditandai dengan curah hujan berkisar 50 milimeter hingga 100 milimeter.
Anjar mengatakan, wilayah Banyuwangi bagian barat, seperti Kecamatan Songgon, Sempu, dan Singojuruh, masih berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi. Hujan tersebut diperkirakan akan terus terjadi hingga musim kemarau pada minggu ketiga Juli mendatang.
”Hujan masih akan kerap mengguyur bagian hulu Gunung Raung dan sekitarnya. Hujan baru akan mereda pada minggu ketiga Juli,” ujarnya.