BATU, KOMPAS — Jumlah kunjungan wisatawan ke sejumlah obyek wisata di Malang Raya dan sekitarnya selama libur Lebaran ini tidak sebanyak tahun sebelumnya. Para pelaku wisata menyebut kemacetan dan masa libur Lebaran yang panjang menjadi penyebab turunnya wisatawan.
Harno, salah satu pengurus wisata petik apel di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur, Senin (25/6/2018), mengatakan, jumlah wisatawan Lebaran tahun ini turun sekitar 30 persen dibandingkan waktu yang sama tahun lalu.
”Selama Lebaran tahun ini jumlah wisatawan per hari rata-rata hanya 250 orang. Padahal, tahun lalu jumlah mereka rata-rata mencapai 400 orang. mereka umumnya berasal dari luar daerah dan berwisata bersama keluarga,” katanya.
Menurut Harno, cukup banyak wisatawan yang sebelumnya telah memesan tempat (booking), tetapi pada hari-H membatalkan kunjungan. Ada beberapa alasan, tetapi yang paling sering dikemukakan adalah mereka kehabisan waktu di jalan akibat macet. Lalu lintas di ruas jalur utama menuju tempat wisata di Malang dan Batu umumnya macet selama libur Lebaran.
Pendapat senada dikatakan Manajer Humas Jatim Park Grup Titik S Ariyanto. Menurut Titik, jumlah wisatawan tahun ini tidak sebanyak tahun lalu. Jika tahun lalu dalam satu minggu jumlah wisatawan di atas 25.000 orang, tahun ini hanya 20.000-25.000 orang. Padahal, Jatim Park Grup menyiapkan sejumlah atraksi saat libur Lebaran, termasuk wahana yang baru dibuka tahun ini, yakni Jatim Park III.
”Kalau ditanya penyebabnya mengapa turun, kami menduga akibat beberapa hal, mulai dari libur Lebaran yang lebih panjang, suasana politik jelang pemilihan kepala daerah, hingga acara internasional Piala Dunia yang membuat warga memilih berada di rumah,” ujarnya.
Titik berharap seusai pilkada, jumlah wisatawan bisa kembali meningkat karena masa libur panjang sekolah masih berlangsung hingga pertengahan Juli. ”Hari ini wisatawan dari rombongan sekolah belum ada. Mungkin beberapa hari ke depan. Yang datang saat ini masih keluarga,” katanya.
Penurunan jumlah wisatawan juga dialami Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yang berada di perbatasan empat kabupaten, yakni Malang, Probolinggo, Pasuruan, dan Lumajang. Menurut pihak TNBTS, jumlah wisatawan selama libur Lebaran hanya 39.151 orang. Dari jumlah tersebut, 38.713 orang di antaranya merupakan wisatawan Nusantara dan sisanya 438 wisatawan asing dengan total pendapatan negara Rp 1,54 miliar.
Kepala Balai Besar TNBTS John Kennedy mengatakan, jumlah wisatawan pada musim Lebaran kali ini turun sekitar 10,77 persen untuk wisatawan domestik dan 2,2 persen untuk wisatawan asing. Waktu libur yang panjang, menurut John, menjadi salah satu penyebab turunnya angka wisatawan.
”Mungkin karena masa liburan yang panjang sehingga pengunjung banyak yang mengalihkan kegiatan wisata dengan acara lain. Kalau soal pesta demokrasi, pilkada, sepertinya tidak banyak mengganggu kunjungan wisata,” katanya.
Menurut John, Cemorolawang di Kabupaten Probolinggo masih menjadi pintu masuk utama wisatawan ke TNBTS. Dari jumlah wisatawan yang datang, 15.176 orang masuk melalui pintu ini. Di susul pintu masuk Wonokitri atau Penanjakan di Kabupaten Pasuruan 11.334 orang, Coban Trisula di Kabupaten Malang 8.905 orang, dan Ranu Pani di Kabupaten Lumajang 3.298 orang.