MANADO, KOMPAS — Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Likupang Kabupaten Minahasa Utara bergantung inisiatif dan kreativitas pihak swasta. Pemerintah Provinsi Sulut sendiri akan memulai pembangunan KEK Pariwisata Likupang melalui pembangunan jalan khusus dari Bandara Sam Ratulangi menuju Likupang sejauh 30 kilometer tahun depan.
Kepala Biro Ekonomi Pemerintah Provinsi Sulut Frangky Manumpil di Manado, Selasa (26/6/2018), mengatakan, pemerintah provinsi sangat serius membangun KEK Pariwisata Likupang yang memiliki potensi wisata bahari eksotik.
”Awalnya pihak swasta yang mengusulkan, pemerintah mendukung dengan penyediaan infrastruktur. Nantinya pengelola KEK diserahkan kepada swasta atau badan usaha Pemprov Sulut,” katanya. Frangky mengatakan, sejumlah pantai di kawasan Likupang telah diincar sejumlah investor untuk pembangunan resor dan hotel.
Menurut dia, penetapan KEK Pariwisata Likupang masih berproses di sejumlah otoritas di Jakarta melibatkan lintas kementerian. Masih banyak persyaratan yang harus dipenuhi untuk mewujudkan KEK pariwisata itu.
Pemprov Sulut menyatakan optimistis KEK Pariwisata Likupang ditetapkan pemerintah pusat menopang dunia pariwisata Sulut yang belakangan dikunjungi ratusan ribu turis asing, terutama turis asal China.
Meski demikian, pembangunan infrastruktur KEK Pariwisata Likupang akan dilakukan tahun depan dengan pembangunan jalan khusus pariwisata yang menghubungkan Manado dan Likupang sejauh 30 kilometer dengan lebar 40 meter.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Sulut Steve Keppel mengatakan, pekerjaan pembangunan jalan dimulai tahun anggaran 2019 dengan dana awal Rp 25 miliar. Dana itu dipakai untuk pembebasan lahan dan pembangunan tahap pertama.
Menurut Keppel, pembangunan jalan pariwisata itu akan ditunjang dengan dana APBN yang kini diperjuangkan oleh Pemprov Sulut ke Jakarta. Anggaran pembangunan jalan tersebut berkisar Rp 650 miliar. Pembangunan itu meningkatkan aksesibilitas dan kapasitas jaringan di Sulawesi Utara.
Jalan Manado-Likupang, katanya, sekarang tidak memadai sebagai jalan pariwisata di samping sempit juga berkelok-kelok sepanjang 20 kilometer. Dengan pembangunan jalan baru dengan empat segmen akan memotong bukit sehingga menjadi lurus dengan waktu tempuh hanya 30 menit dari satu jam.
Wilayah Kecamatan Likupang kini menjadi daya tarik pariwisata bahari dengan sejumlah pantai dan laut eksotik memanjang dari Pulisan hingga Marinsow.
Pengamat ekonomi regional, Noldy Tuerah, mengatakan, penetapan KEK Pariwisata Likupang mesti memperhitungkan kondisi sosial masyarakat Likupang yang termarjinal. Masyarakat Likupang harus disiapkan untuk pembangunan pariwisata di daerahnya.
”Dari sebuah riset di Likupang, sebagian masyarakat hidup miskin berprofesi sebagai nelayan dan petani. Pendidikan masyarakat menjadi pertimbangan karena sebagian hanya tamat sekolah dasar,” katanya.