SAMOSIR, KOMPAS Tragedi tenggelamnya Kapal Motor Sinar Bangun mulai berdampak pada pariwisata Danau Toba. Keterisian hotel diperkirakan turun hingga di bawah 30 persen. Pemerintah berupaya keras memperbaiki aspek keselamatan pelayaran untuk mengembalikan kepercayaan wisatawan.
”Peristiwa tenggelamnya kapal pasti membawa dampak pada pariwisata Danau Toba. Menurut para pemilik hotel di Parapat, Tuktuk, dan Tomok, ada penurunan tingkat keterisian hotel,” kata Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba Arie Prasetyo di Pelabuhan Tigaras, Simalungun, Sumatera Utara, Selasa (26/6/2018).
Arie belum menghitung secara pasti penurunan keterisian hotel. Pada hari biasa, tingkat keterisian hotel di kawasan Danau Toba 30-40 persen. Setelah tragedi kapal tenggelam, tingkat keterisian hotel diperkirakan di bawah 30 persen.
Jumlah pengunjung di sejumlah obyek wisata juga menurun. Dari pantauan, Selasa, sejumlah obyek wisata di Samosir tetap beroperasi, seperti Pantai Pasir Putih Parbaba dan Pantai Pasir Putih Tandarabun. Namun, obyek wisata itu cenderung sepi meski masih dalam masa liburan sekolah.
Petugas penyewaan wisata air di Pantai Pasir Putih Parbaba, Hottua Manihuruk (27), mengatakan, terjadi penurunan pengunjung hingga 50 persen. ”Biasanya di musim liburan panjang seperti ini ramai. Wahana banana boat bisa hingga 7-10 perjalanan sehari, kini tiga kali saja sudah bagus,” katanya. Hal senada dikatakan petugas Pantai Pasir Putih Tandarabun, Sijabat.
Arie menambahkan, pemerintah berupaya mengembalikan kepercayaan wisatawan untuk berlibur ke Danau Toba. Diutamakan perbaikan aspek keselamatan pelayaran. ”Kegiatan promosi pariwisata akan diimbangi dengan pembangunan infrastruktur dan peningkatan aspek keselamatan pelayaran. Ini menjadi pelajaran mahal bagi semua pihak,” ujarnya.
Beberapa tahun belakangan, pariwisata Danau Toba sebenarnya meningkat karena promosi dan semakin mudahnya akses menuju Danau Toba. Penerbangan langsung Jakarta-Silangit (Kabupaten Tapanuli Utara) dan Singapura-Silangit telah dibuka. Akses dari Bandara Kualanamu di Deli Serdang juga semakin mudah dengan jalan tol. Hunian hotel juga meningkat. Pada 2017, kata Arie, tingkat keterisian hotel di kawasan Danau Toba mencapai 55 persen. Tahun sebelumnya hanya 40 persen.
Ditata ulang
Bupati Simalungun JR Saragih mengatakan, Pemerintah Kabupaten Simalungun berkomitmen mengembalikan kepercayaan wisatawan. Pemerintah akan menata ulang pelayaran di Danau Toba. ”Setiap pelabuhan harus punya otoritas mengawasi dan memberi izin kapal sebelum berlayar. Semua kapal harus punya manifes. Jumlah penumpang dan pelampung harus sesuai kapasitas, ada sertifikasi nakhoda, anak buah kapal, serta ada radio komunikasi,” kata Saragih. Para pemangku kepentingan, yakni pemkab sekawasan Danau Toba, Pemerintah Provinsi Sumut, Kementerian Perhubungan, dan para pemilik kapal, terus menjalin komunikasi untuk menata ulang pelayaran Danau Toba.
Wakil Bupati Samosir Juang Sinaga berharap pariwisata Danau Toba tidak terus terpengaruh. Ia akan melakukan pembenahan dan penataan, termasuk transportasi air.
Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut Abyadi Siregar mengatakan, peristiwa kapal tenggelam sudah terjadi berkali-kali, tetapi pemerintah sangat lambat melakukan perbaikan aspek keselamatan. ”Saya cek beberapa hari ini, belum ada peningkatan yang signifikan di pelayaran Danau Toba. Pemerintah seharusnya bergerak cepat,” kata Abyadi. (NSA/DIT)